news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Mata Wanita AS Ini Jadi Sarang Belasan Ekor Cacing

14 Februari 2018 8:31 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Thelazia gulosa ditemukan di mata wanita AS (Foto: Handout/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Thelazia gulosa ditemukan di mata wanita AS (Foto: Handout/Reuters)
ADVERTISEMENT
Seorang wanita berusia 26 tahun di Oregon, AS, terinfeksi cacing mata parasit jenis Thelazia gulosa. Itu adalah cacing mata yang biasanya hanya ditemukan di mata sapi, bukan di mata manusia, demikian laporan peneliti di Centers for Disease Control and Prevention (CDC).
ADVERTISEMENT
Kasus ini dipublikasikan pada 12 Februari 2018 di American Journal of Tropical Medicine and Hygiene, dan menjadi kasus cacing Thelazia gulosa pertama yang pernah ditemukan di mata manusia.
“Kasus infeksi cacing mata parasit jarang terjadi di AS, dan cacing di kasus ini adalah cacing yang sebelumnya tidak pernah ditemukan di manusia,” kata Richard Bradbury, peneliti di Division of Parasitic Diseases and Malaria dari CDC.
“Sebelumnya, kami mengira hanya ada dua spesies berbeda dari cacing mata yang bisa menginfeksi manusia di seluruh dunia. Sekarang ada Thelazia gulosa, jadi ini cacing yang ketiga yang bisa menginfeksi manusia,” kata Bradburry.
Cacing mata Thelazia biasanya ditemukan di beberapa jenis hewan, seperti kucing, anjing, rubah, dan sapi, tapi jarang menginfeksi manusia. Cacing ini dibawa oleh lalat dari berbagai jenis yang meminum air mata.
ADVERTISEMENT
Dalam kasus baru yang diterjadi pada Agustus 2016, wanita ini mengatakan ia merasa seperti ada sesuatu di matanya. Seminggu kemudian, ia menarik sebuah cacing dari matanya.
Wanita tersebut mengunjungi beberapa orang dokter, termasuk dokter mata dan ahli penyakit menular. Setelah 20 hari, ada 14 cacing yang dikeluarkan dari mata wanita tersebut. Cacing tersebut hanya sepanjang 1,3 sentimeter dan ditemukan di conjunctiva, yaitu lapisan yang menutupi bagian putih mata.
Mata Wanita di AS yang terinfeksi cacing parasit (Foto: DR. John Hoyt/OHSU Ophthalmology)
zoom-in-whitePerbesar
Mata Wanita di AS yang terinfeksi cacing parasit (Foto: DR. John Hoyt/OHSU Ophthalmology)
Pada beberapa kasus, dokter menggunakan obat anti parasit yang disebut Ivermectin untuk mengobati cacing mata. Namun untuk kasus ini, ia tidak perlu obat itu karena infeksi matanya berkurang ketika cacingnya dibuang dan tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi lain.
Infeksi cacing mata biasanya terjadi pada manula atau anak kecil, yang tidak awas terhadap lalat yang menempel di wajah mereka, kata peneliti.
ADVERTISEMENT
Para ilmuwan mencurigai wanita tersebut terinfeksi lalat (Musca autumnalis) ketika sedang menunggang kuda dan memancing di pesisir pantai Oregon, wilayah yang banyak terdapat peternakan sapi.
Bradburry mengatakan hal ini bukan berarti membenarkan kalau cacing T. gulosa juga mengancam manusia. Namun bisa juga cacing jenis ini sebenarnya pernah menginfeksi orang lain namun dikira cacing jenis lain.
“Ini hampir pasti terjadi hanya karena ia sedang sial,” ucap Bradburry seperti dikutip dari Live Science.
Biasanya, infeksi akibat cacing mata bisa hilang setelah cacingnya diangkat, tapi dalam beberapa kasus, infeksi bisa menyebabkan luka pada kornea, atau malah terjadi kebutaan karena cacing berpindah-pindah di permukaan mata.
Cacing yang diambil dari wanita di Oregon tersebut dibawa ke laboratorium CDC, yang kemudian teridentifikasi sebagai cacing mata sapi. Awalnya cacing tersebut diduga berjenis Thelazia californiensis, satu-satunya cacing yang bisa menginfeksi mata di AS.
ADVERTISEMENT
“Namun setelah kami teliti lebih jauh, kami sadar cacing itu bukan T. californiensis,” kata Bradburry. “Kami harus mengecek makalah -makalahyang dipublikasi di Jerman tahun 1928 untuk mengetahui kalau cacing ini bernama Thelazia gulosa.”
Thelazia gulosa (Foto: Handout/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Thelazia gulosa (Foto: Handout/Reuters)