Mengapa Manusia Bisa Lupa?

3 Januari 2018 16:29 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Lupa (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Lupa (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Ingatan manusia memang tidak sempurna. Ada kalanya kita melupakan hal-hal penting, tapi malah mengingat hal-hal yang tidak penting. Padahal, lupa adalah cara otak kita untuk menghapus memori yang dianggap tidak penting agar otak kita tidak menyimpan terlalu banyak memori.
ADVERTISEMENT
Sama seperti smartphone, sesekali kita harus menghapus data-data yang kita anggap tidak penting. Jika tidak, smartphone kita menjadi lambat dan mudah panas. Alasan yang sama juga berlaku pada otak kita yang sesekali harus menghapus memori lama untuk menciptakan ruang bagi memori baru.
Dilansir Scientific American, psikolog kognitif telah menemukan ada dua sistem memori dalam otak manusia. Pertama, memori jangka pendek yang menaruh informasi mengenai hal-hal yang sedang kita pikirkan. Memori ini berisi detail mengenai hal-hal yang sedang kita alami atau kita pikirkan.
Kedua, memori jangka panjang, yaitu memori yang akan kita ingat dalam waktu yang lama yang dibentuk dari kehidupan dan pengalaman. Memori jangka panjang tidak sedetail memori jangka pendek, melainkan hanya kumpulan potongan-potongan ingatan yang mulai kabur.
ADVERTISEMENT
Memori jangka panjang menjadi lebih kabur karena meskipun otak kita dapat menyimpan berbagai macam ingatan, kemampuan otak kita sangat terbatas sehingga tidak semua hal bisa kita ingat selamanya.
Sebuah studi yang dipublikasikan oleh Timothy F. Brady, ilmuwan saraf kognitif dari Massachusetts Intitute of Technology, beserta koleganya mengatakan bahwa ingatan jangka panjang mungkin tidak sekabur yang diperkirakan.
Otak Butuh Melupakan Banyak Hal (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Otak Butuh Melupakan Banyak Hal (Foto: Thinkstock)
Dalam studi ini, mereka meminta sukarelawan untuk mengingat 3.000 gambar dari benda sehari-hari yang hanya diperlihatkan dalam beberapa detik. Kemudian, mereka diminta untuk menyebutkan benda-benda tersebut.
Ternyata, sukarelawan studi ini mampu menyebutkan benda-benda tersebut dengan ketepatan hingga 90 persen. Hal ini menunjukkan, memori jangka panjang bisa tersimpan dalam waktu lama. Selain itu, detail mengenai ingatan ini juga menunjukkan bahwa memori jangka panjang tetap bisa diingat hingga detailnya.
ADVERTISEMENT
Lalu, kalau ingatan jangka panjang bisa kita ingat dengan baik, mengapa kita tetap bisa lupa?
Hal ini dikarenakan, meski kita dapat mengingat detail dari berbagai benda dan kejadian, kita tidak bisa begitu saja mengingat hal-hal yang kita mau dalam waktu cepat.
Dengan melihat suatu benda yang berkaitan dengan ingatan kita, saat itulah ingatan kita terhadap benda tersebut bisa dibangkitkan kembali dengan sangat akurat. Namun untuk mengingat suatu detail, otak kita harus lebih dulu mencari informasi tersebut.
Selain itu, dikutip dari Psychology Today, kita pun cenderung melupakan sesuatu karena kita memang tidak terbiasa untuk menghapal detail dari hal-hal yang sedang kita kerjakan.
Misalnya, ketika kamu sedang berkumpul dengan teman, mungkin kamu hanya akan mengingat kegiatan apa saja yang kamu lakukan dengan teman-temanmu, tanpa mengingat detailnya baju apa yang dipakai temanmu, atau alamat lengkap tempat kamu berkumpul dengan temanmu itu.
ADVERTISEMENT
Jadi, melupakan merupakan cara otak kita untuk menghapus memori yang dianggap tidak penting agar kita dapat menaruh informasi baru di otak agar otak kita tidak menaruh terlalu banyak memori.