Mengapa Manusia Punya Payudara yang Besar?

21 Februari 2018 7:30 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi wajah wanita. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi wajah wanita. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Payudara manusia itu unik tidak hanya dari bentuk dan ukurannya. Di antara 5.000 lebih spesies mamalia di planet ini, hanya homo sapiens yang memiliki payudara permanen.
ADVERTISEMENT
Mamalia lain biasanya memiliki payudara sementara selama masa ovulasi dan menyusui. Tujuan dari payudara sementara ini adalah untuk memproduksi susu. Jadi ketika masa menyusui selesai maka payudara sementara itu akan hilang.
Tapi bagi kita manusia, terutama wanita, payudara tumbuh secara permanen. Pertumbuhannya dimulai sejak masa pubertas, bukan masa kehamilan seperti makhluk mamalia lainnya.
Ilustrasi payudara (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi payudara (Foto: Thinkstock)
Pada 1987 lalu, seorang ahli biologi Tim Caro mengembangkan beberapa teori terkait payudara manusia. Salah satunya adalah payudara memberikan kesempatan bagi para ibu untuk menyusui anaknya sambil tetap beraktivitas. Namun itu tidak menjelaskan mengapa payudara manusia tidak kempis usai menyusui.
Ada satu teori lain yang cukup populer mengenai payudara manusia. Teori ini pertama kali diajukan oleh Chrales Darwin, pencetus teori evolusi, dan kemudian dikembangkan oleh ahli hewan, Desmond Morris melalui bukunya berjudul "The Naked Ape" yang terbit pada 1967.
ADVERTISEMENT
Dalam buku tersebut Morris berpendapat bahwa payudara berevolusi sebagai sebuah simbol seks untuk menggantikan simbol yang hilang akibat evolusi.
Biasanya, primata lain mengalami pembengkakan pada bagian belakang atau bokongnya saat masa subur. Namun pada manusia, seperti yang Morris jelaskan dalam bukunya itu, payudara berkembang untuk menggantikan tanda tersebut.
Menurut Morris, ketika manusia mulai berjalan dengan tegap, organ seksual tidak lagi mudah untuk terlihat. Jadi para laki-laki tidak dapat mengetahui apakah seorang wanita sudah mengalami kematangan seksual untuk dijadikan pasangannya. Maka itu, payudara yang berukuran besar dapat menjadi penanda atas kematangan seksual tersebut.
Teori Morris itu setidaknya dapat menjelaskan mengapa payudara wanita mulai membesar saat pubertas. Tapi sayangnya tidak menjelaskan mengapa payudara tetap ada saat menopause.
Ilustrasi perempuan. (Foto: Greekfood-tamystika)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perempuan. (Foto: Greekfood-tamystika)
Payudara manusia sendiri sangat spesial. Jika dibandingkan dengan payudara mamalia lainnya, payudara manusia memiliki lebih banyak kandungan lemak. Lemak tersebut mengisi jaringan payudara dan memberikannya bentuk. Lemak ini pulalah yang bisa membuat payudara, wanita maupun pria, menjadi besar.
ADVERTISEMENT
Sayangnya payudara manusia juga memiliki kekurangan. Terkadang payudara manusia dapat tumbuh menjadi sangat besar dan menyebabkan sakit pada bagian punggung serta dada. Hal tersebut menyebabkan wanita rela melakukan operasi pengecilan payudara.
Di AS misalnya, ada lebih dari 61.000 permintaan pengecilan payudara pada 2016 lalu.
Ilustrasi pengukuran payudara. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pengukuran payudara. (Foto: Thinkstock)
Selain menyebabkan tidak nyaman, payudara juga bisa menjadi penyebab dari salah satu kanker paling mematikan di dunia, yaitu kanker payudara. Ada 1,5 juta perempuan meninggal karena kanker payudara setiap tahunnya dan merenggut 570 ribu jiwa pada 2015 lalu, menurut data World Health Organization (WHO).
Terlepas dari itu semua, kita harus memahami bahwa payudara manusia (wanita) memiliki peran penting dalam kehidupan umat manusia, yakni memberi makan bayinya.
ADVERTISEMENT