Mengapa Pemain Bola Sering Meludahkan Minumannya?

17 Juli 2018 8:36 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dele Alli dan Harry Kane. (Foto: Christian Hartmann/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Dele Alli dan Harry Kane. (Foto: Christian Hartmann/Reuters)
ADVERTISEMENT
Sering melihat para pemain bola, seperti Cristiano Ronaldo dan Harry Kane, meludahkan minumannya saat bertanding? Ternyata menurut laporan Live Science, ada alasan dibalik tingkah laku 'jorok' itu, yaitu untuk meningkatkan performa mereka.
ADVERTISEMENT
Meludahkan minuman merupakan suatu teknik bernama pembilasan karbohidrat. Saat melakukan teknik tersebut, para pemain harus berkumur-kumur dengan campuran karbohidrat selama lima hingga 10 detik dan kemudian meludahkannya.
Ada beberapa studi yang mengatakan bahwa teknik ini bisa meningkatkan performa atletik seseorang saat beraktivitas. Salah satunya adalah studi ulasan di 2014 yang menganalisis data dari 11 studi sebelumnya mengenai pembilasan karbohidrat.
Dalam studi itu dijelaskan bahwa teknik tersebut meningkatkan lama performa dalam aktivitas, seperti bersepeda dan berlari, selama kurang lebih satu jam. Namun ada juga data dari tiga studi yang menyimpulkan bahwa teknik tersebut tidak memiliki suatu efek tertentu pada performa aktivitas.
Besar peningkatan performa
Secara keseluruhan, studi ulasan tersebut berpendapat bahwa pembilasan karbohidrat bisa memberikan sedikit manfaat pada performa. Menurut Sourav Poddar, dokter olahraga di UC Health Denver, peningkatan performa bisa mencapai antara dua hingga tiga persen.
ADVERTISEMENT
Ia menambahkan, peningkatan tersebut sama dengan orang yang meminum cairan karbohidrat saat melakukan latihan daya tahan tubuh.
Pemain timnas Inggris, Kyle Walker. (Foto: Kai Pfaffenbach/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Pemain timnas Inggris, Kyle Walker. (Foto: Kai Pfaffenbach/Reuters)
Dengan meludahkan kembali cairan tersebut, para atlet bisa menghindari bahaya pada saluran pencernaannya. Michael Joyner, ahli fisiologi olahraga, menjelaskan bahwa cairan bisa tertahan dalam perut sehingga tubuh harus memproduksi lebih banyak lagi cairan untuk bisa mengencerkannya lagi.
Hal tersebut membuat tubuh harus menghabiskan energi, suatu hal yang para atlet hindari.
Belum diketahui cara kerjanya
Para peneliti masih belum mengetahui secara pasti bagaimana teknik pembilasan karbohidrat bisa meningkatkan performa. Namun ada satu hipotesis yang berpendapat bahwa reseptor karbohidrat di mulut mengaktifkan suatu area tertentu di otak.
Poddar berpendapat, hal tersebut menyebabkan peningkatan fungsi motorik atau gerakan tubuh.
ADVERTISEMENT
Ada juga beberapa studi lain yang menunjukkan bahwa ketika orang mengecap rasa manis di mulutnya, hal tersebut dapat mengubah persepsi atas tingkat kerja mereka. Jadi menurut Joyner, tanpa perlu menelan cairan, suatu cairan karbohidrat yang manis bisa membuat seseorang merasa lebih segar atau lebih semangat.
Eksekusi penalti Harry Kane. (Foto: REUTERS/Matthew Childs)
zoom-in-whitePerbesar
Eksekusi penalti Harry Kane. (Foto: REUTERS/Matthew Childs)
Sayangnya, kebanyakan studi mengenai pembilasan karbohidrat dilakukan dalam laboratorium dan lebih fokus kepada para pesepeda. Jadi Joyner mengatakan belum diketahui secara pasti bagaimana teknik ini bermanfaat dalam situasi lain seperti saat Piala Dunia.
Namun begitu Poddar mengatakan, meski belum ada kesimpulan pasti atas manfaat pembilasan karbohidrat, tidak ada salahnya melakukan hal ini. "Metode ini praktis dan mudah dilakukan," ujar Poddar. "Mungkin sangat sedikit efek buruk untuk mencobanya," timpalnya.
ADVERTISEMENT