Mengeluh Cuaca Kotamu Panas? Cek Dulu 7 Tempat Terpanas di Dunia

Ilustrasi cuaca panas (Foto: Tim Wimborne/REUTERS)

Beberapa hari ini sebagian warganet di Indonesia, terutama di Jabodetabek, mengeluhkan betapa panasnya cuaca di kota mereka. Banyak dari dari mereka yang kemudian mempertanyakan mengapa belakangan hari ini cuaca di kota mereka terasa sangat panas dan terik.

Pada Selasa (9/1), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengonfirmasi bahwa dalam beberapa hari ini wilayah Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara, memang sedang dilanda cuaca panas dan terik. BMKG menjelaskan setidaknya ada dua faktor yang menjadi pemicunya.

Pertama, adalah terkait posisi Matahari. "Gerak semu matahari yang saat ini berada di sekitar khatulistiwa dan saat ini berada di sebelah selatan khatulistiwa, sehingga radiasi matahari yang masuk cukup optimum," demikian tertulis dalam siaran pers yang dibagikan oleh Kepala Bagian Humas BMKG Hary Tirto Djatmiko.

Kedua, adalah terkait aliran massa udara dari Australia. Lebih rincinya, adalah karena adanya "aliran massa udara dingin dan kering yang bergerak dari Australia menuju wilayah Indonesia sebelah selatan khatulistiwa terutama di sekitar Jawa, Bali, hingga Nusa Tenggara."

Jika melihat data yang dibagikan BMKG, suhu maksimum tertinggi di wilayah Indonesia dalam selang waktu 8 hingga 9 Oktober 2018 adalah yang tercatat di Stasiun Meteorologi Jatiwangi, yakni sebesar 37,4 derajat Celcius.

Suhu ini memang terhitung tinggi, tapi sebenarnya masih banyak tempat-tempat lain di dunia yang memiliki suhu lebih tinggi dari itu.

Suhu maksimum harian Indonesia. (Foto: BMKG)

Nah untuk menambah wawasan warganet di Indonesia, berikut ini kami informasikan tujuh tempat paling panas di dunia yang masih dihuni dan dikunjungi manusia, berdasarkan lansiran The Independent.

1. Lembah Kematian di Amerika Serikat

Death Valley di Amerika Serikat (Foto: Giuseppe Milo/Flickr)

Lembah Kematian atau Death Valley di AS memegang rekor sebagai tempat terpanas di dunia yang dilalui manusia. Suhu gurun di lembah ini pernah tercatat mencapai 56,7 derajat Celcius pada musim panas 1913, benar-benar menguji batas kemampuan manusia untuk bertahan hidup.

Rata-rata suhu di lembah ini saat musim panas mencapai 47 derajat Celcius dan ini adalah tempat terkering di Amerika Serikat. Uniknya, lembah ini menjadi salah satu objek wisata di AS.

2. Aziziyah di Libya

Aziziyah adalah bekas ibu kota distrik Jafara. Lokasinya berjarak 25 mil di selatan Tripoli, ibu kota Libya. Pada tahun 1922 suhu di tempat ini tercatat mencapai 58 derajat Celcius. Namun pada 2012, pernyataan ini dibantah oleh ahli meteorologi yang menyatakan klaim tersebut tidak valid karena sejumlah faktor, termasuk fakta bahwa orang yang mencatat suhu tersebut tidaklah berpengalaman.

Meski demikian, kota ini tetaplah salah satu kota terpanas di dunia. Secara teratur suhu di kota mencapai lebih dari 48 derajat Celcius di setiap pertengahan musim panas.

3. Dallol di Ethiopia

Dallol di Ethiopia (Foto: Achilli Family | Journeys/Flickr)

Pada 1960 hingga 1966, kota di Ethiopia ini tercatat memiliki rata-rata suhu maksimum harian 41 derajat Celcius.

4. Wadi Halfa di Sudan

Wadi Halfa di Sudan (Foto: Bertramz/Wikimedia Commons)

Sepanjang tahunnya, hampir tidak pernah turun hujan di kota yang terletak di tepi Danau Nubia di Sudan ini. Di Wadi Halfa, Juni merupakan bulan terpanas, dengan suhu rata-rata mencapai 41 derajat Celcius. Sementara suhu terpanas yang pernah tercatat di tempat ini adalah 53 derajat Celcius pada April 1967.

5. Bandar-e Mahshahr di Iran

Bandar-e Mahshahr adalah salah satu kota gurun di Iran. Suhu terpanas yang tercatat di kota ini adalah mencapai 51 derajat Celcius.

6. Kebili di Tunisia

Kebili di Tunisia (Foto: Madhif/Wikimedia Commons)

Kota gurun ini terkenal dengan kualitas kurmanya. Rata-rata suhu di kota ini adalah mencapai lebih dari 40 derajat Celcius selama musim panas. Suhu tertinggi dalam catatan di kota ini adalah 55 derajat Celcius.

7. Tirat Zvi di Israel

Tirat Zvi di Israel (Foto: dr. avishai teicher/Wikimedia Commons)

Pernah dilaporkan bahwa suhu di kota ini pernah mencapai 54 derajat Celcius pada 1942. Namun, ukuran suhu tersebut dipertanyakan oleh Christopher C. Burt yang mengklaim bahwa pembacaan termograf dilakukan secara tidak benar dan seharusnya adalah 53 derajat Celcius. Dalam beberapa tahun belakangan suhu rata-rata di kota itu adalah 37 derajat Celcius.