Mengenal 'Bunga Sakura' yang Tumbuh di Kebun Raya Cibodas
PerbesarADVERTISEMENT
Taman Sakura di kawasan Kebun Raya Cibodas, Kabupaten Cianjur, ditumbuhi oleh bunga-bunga kecil yang cantik. Warnanya ada yang pink, ada juga yang kemerahan. Saat ini memang sedang tumbuh sakura di Taman Sakura, Kebun Raya Cibodas.
ADVERTISEMENT
Apakah sakura yang tumbuh di Kebun Raya Cibodas ini sama dengan yang tumbuh di Jepang?
Ternyata, ada perbedaan antara sakura Kebun Raya Cibodas dengan sakura yang ada di Jepang.
Meski keduanya berasal dari genus yang sama, yaitu Prunus, sakura yang tumbuh di Kebun Raya Cibodas termasuk dalam subgenus Laurocerasus, sementara di Jepang berasal dari subgenus Cerasus. Semua tanaman yang berada di genus Prunus memiliki kemiripan ketika flowering atau berbunga.
"Pada saat flowering, ya mereka (tanaman dari genus Prunus) hampir mirip. Mirip seperti sakura," kata Muhammad Imam Surya, Kepala Seksi Eksplorasi dan Koleksi Tumnuhan Kebun Raya Cibodas, kepada kumparan (kumparan.com), Selasa (9/1).
PerbesarSakura memang kental dengan Jepang, tanaman dari genus Prunus sebenarnya tidak hanya tumbuh di Jepang, tetapi juga tumbuh di belahan dunia lain, seperti Asia, Australia, Eropa, dan Amerika.
ADVERTISEMENT
"Kalau climate atau iklimnya bagus, mereka akan berkembang seperti sakura hanami (tradisi melihat sakura di musim semi di Jepang). Kalau sakura yang famous (terkenal) itu cherry, cherry blossom," ungkapnya.
Bahkan, dari 35 jenis Prunus yang ada di kawasan Malesia (kawasan biogeografi yang meliputi Indomalaya dan Australasia), ke 17-nya bisa ditemukan di Indonesia dan 3 di antaranya adalah endemik dari Indonesia.
Setiap jenis dari genus Prunus ini juga memiliki ciri khasnya masing-masing. Ada yang sangat menarik ketika berbunga seperti sakura di Jepang ataupun di Kebun Raya Cibodas sehingga bisa dijadikan tanaman hias, ada juga yang diambil buahnya.
PerbesarBuah-buahan yang dihasilkan dari tanaman genus Prunus adalah plum, aprikot, persik, almond, ceri, dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Pohon-pohon sakura sendiri sudah ditanam sejak 1930, yaitu pohon dengan jenis Prunus persica, atau pohon buah peach (persik). Sayangnya, upaya menanam persik tersebut kemudian mati sehingga tidak ditanam kembali.
Kemudian di tahun 1963, percobaan kembali dilakukan untuk menanam Prunus cerasoides dan Prunus salicana. Prunus cerasoides inilah yang kemudian disebut sebagai ‘sakura’ di Kebun Raya Cibodas. Prunus cerasoides sendiri bukan berasal dari Jepang melainkan dari Himalaya. Nama populer untuk tanaman ini adalah Himalayan Cherry.
"Starting planting-nya (mulai ditanam) 1963, dia beradaptasi bagus di sini kita bisa perbanyak sehingga seperti sekarang," kata Imam.
Selain di Kebun Raya Cibodas, uji coba penanaman juga sudah dilakukan di kebun raya lain, seperti di Kebun Raya Bali dan Kebun Raya Bogor. Namun penanaman sakura di Kebun Raya Bogor mengalami kegagalan. Sementara di Bali, meski pun tumbuh, namun tidak sebaik yang ada di Kebun Raya Cibodas.
PerbesarADVERTISEMENT
Upaya Menambah Koleksi
Untuk membangun Taman Sakura, pihak Kebun Raya Cibodas bekerja sama dengan Tsukuba Botanical Garden di Jepang sejak tahun 2007.
Saat ini, pihak Tsukuba memasok bibit untuk diujicobakan di Kebun Raya Cibodas untuk mengetahui apakah ada tanaman dari genus Prunus lain yang bisa tumbuh di Kebun Raya Cibodas.
"Saat ini masih dalam tahap pembibitan. Ini bukan pengiriman pertama," kata Imam.
PerbesarBeberapa pengiriman bibit sebelumnya ternyata tidak berhasil tumbuh. Karena itu, harapan sangat besar agar tanaman baru dari Jepang ini bisa berhasil dan menambah koleksi Kebun Raya Cibodas.
Mengetahui bahwa ternyata bunga-bunga ini hanya berkerabat dengan sakura, masih tepatkah menyebut bunga-bunga di Kebun Raya Cibodas sebagai sakura?
"Saya lebih memilih untuk menyebutnya ‘kerabat sakura’," jawab Imam.
ADVERTISEMENT
Koleksi Prunus ini tidak hanya untuk menambah kecantikan Kebun Raya Cibodas. Imam sendiri berharap, dengan semakin banyak koleksi yang bisa ditanam, Kebun Raya Cibodas juga dapat memperkenalkan kerabat dari sakura ternyata bisa tumbuh di Indonesia.