Mengidap Campak saat Hamil, Wanita Ini Alami Komplikasi Penyakit

20 Mei 2019 10:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu hamil. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu hamil. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Penyakit campak ternyata berbahaya bagi perempuan-perempuan yang sedang hamil. Ini dikarenakan penyakit itu dapat menyebabkan sejumlah komplikasi, termasuk melahirkan prematur.
ADVERTISEMENT
British Medical Journal (BMK) menerbitkan laporan seorang wanita berusia 27 tahun asal Inggris, yang terkena campak saat hamil tujuh bulan. Akibatnya, wanita tersebut harus dirawat di rumah sakit setelah mengalami demam, sakit tenggorokan, jantung yang berdetak kencang, dan ruam yang telah menyebar ke telapak tangan hingga wajahnya.
Awalnya, dokter mengatakan gejala-gejala yang dialami wanita tersebut disebabkan flu atau virus. Namun, hasil pemeriksaan menunjukkan adanya peningkatan tanda-tanda limfopenia. Ruam yang dimiliki wanita itu, menurut catatan medis, tidak tampak seperti ruam pada penyakit campak.
Perlu diketahui, campak selama kehamilan dapat menyebabkan komplikasi yang sangat bahaya. Wanita ini mengalami keadaan yang sangat memburuk setelah terkena campak. Wanita tersebut menderita infeksi pernapasan, dan kondisinya semakin memburuk selama lima hari, dan menyebabkan gagal pernapasan.
ADVERTISEMENT
Hal ini membuat wanita tersebut terpaksa harus melahirkan bayinya secara prematur atau caesar. Untungnya, kondisi tersebut tidak mempengaruhi janinnya.
Ilustrasi hamil. Foto: Shutterstock
Penelitian pada tahun 1993, menunjukkan 58 wanita hamil telah menderita campak. 60 persen wanita hamil tersebut harus dirawat di rumah sakit, 26 persen telah menderita pneumonia, dan 3 persen meninggal akibat komplikasi.
Tidak disangka jika campak memiliki kaitan dengan keguguran, kelahiran prematur, dan kematian pada bayi yang baru lahir. Selain jarang terjadi, campak pada wanita hamil sulit didiagnosis, karena kekebalan tubuh mereka ditekan. Oleh karena itu butuh perawatan yang lebih lama.
Selama lima tahun terakhir, wabah campak memang sedang sering terjadi di AS dan Eropa. Pada Januari lalu, di AS jumlah penderita campak telah meningkat dari tahun sebelumnya. Sejak penyakit ini muncul pada tahun 1950-an, para ilmuwan berusaha mencari pengobatan yang tepat untuk menghentikan penyebaran wabah campak.
ADVERTISEMENT
Untuk menghentikan meningkatkan gelombang wabah campak, para ahli di Inggris merekomendasikan program wajib vaksin. Program serupa kini telah dipertimbangkan di beberapa negara lain, seperti Prancis, Italia, dan Australia.