Menstruasi di Bulan Januari Terasa Lebih Sakit, Apa Penyebabnya?

4 Januari 2018 8:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Menstruasi (Foto: Thinkstock )
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Menstruasi (Foto: Thinkstock )
ADVERTISEMENT
Bagi perempuan, siklus menstruasi yang datang setiap bulan bisa menjadi pengalaman yang tidak menyenangkan. Selain rasa sakit nyeri pada perut dan tubuh lemas, beberapa orang bahkan ada yang sampai pingsan ketika menghadapi periode datang bulan.
ADVERTISEMENT
Ahli gizi dan hormon, Alisa Vitti, menemukan fakta unik mengenai rutinitas perempuan yang satu ini. Katanya, siklus menstruasi perempuan yang paling 'menyakitkan' sering terjadi pada bulan Januari.
"Saya mengamati pola selama dua dekade terakhir," kata Vitti seperti dikutip Daily Mail. "Selama masa libur, ada banyak hal yang mengganggu sistem endokrin (kelenjar yang tidak mempunyai saluran untuk mengalirkan hasil sekresinya), mengarah ke periode (menstruasi) Januari."
Selama bulan Desember, banyak orang bepergian untuk berlibur atau berpesta sehingga jam tidur menjadi terganggu. Sebagian orang juga berusaha menyelesaikan pekerjaannya di pengujung tahun agar bisa menikmati libur akhir tahun dengan tenang, yang justru membuat tubuh menjadi stres.
Belum lagi di akhir tahun biasanya orang akan banyak mengonsumsi gula dan karbohidrat, yang sifatnya mengganggu sistem endokrin yang dimaksud Vitti.
ADVERTISEMENT
Ketika bulan Januari tiba, sistem hormon menjadi tidak seimbang. Hal tersebut akan menyebabkan kram perut lebih parah dari biasanya.
"Kadar penyeimbang hormon pada tubuh akan menghilang bila tubuh merasakan stres dan tubuh mengalami kelelahan," tambah Vitti.
Penyebab Menstruasi Periode Januari Menyakitkan
Stres dan kelelahan pasca liburan menjadi alasan mengapa menstruasi periode Januari menyakitkan. Semua aktivitas liburan menguras sumber mikronutrien, sehingga rasa sakit akan langsung terasa begitu memasuki fase luteal atau pramenstruasi.
Bagi perempuan yang menggunakan pil KB rasa sakit akan menjadi semakin parah. Begitu juga dengan peremupuan yang memiliki kondisi seperti endometriosis (keadaan patologis terdapatnya jaringan selaput lendir rahim di luar rongga uterus), sindrom ovarium polikistik (gangguan keseimbangan kadar hormonal), dan fibroid (tumor jinak yang tumbuh di dinding rahim).
ADVERTISEMENT
Untuk meringankan sakit yang berlebihan saat menstruasi terjadi, Vitti menyarankan perempuan untuk mengonsumsi nutrisi tambahan penyeimbang hormon dan menjaga pola makan sehat. Yoga dan olahraga ringan juga direkomendasikan Vitti untuk membantu menghancurkan kadar kortisol untuk mengurangi kram dan stres selama menstruasi periode Januari.