Menurut Orang Cantik dan Ganteng, Hidup Ini Ternyata Adil

19 April 2018 10:41 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wajah sehat dan cantik, idaman semua wanita (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Wajah sehat dan cantik, idaman semua wanita (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Penilaian bahwa hidup ini lebih adil jika kamu berparas ganteng atau cantik, ternyata memang benar, karena setidaknya ada sebuah penelitian yang menjawab hal tersebut.
ADVERTISEMENT
Sebuah studi yang diterbitkan di jurnal Psychological Reports mencoba mencari tahu hubungan antara fisik yang menarik dengan pandangan bahwa hidup ini adil. Yang dimaksud dengan adil di sini, adalah anggapan bahwa apa yang didapat oleh seseorang sudah sesuai dengan apa yang mereka kerjakan.
R. Shane Westfall, mahasiswa PhD di University of Nevada, Las Vegas, yang melakukan penelitian ini, merasa dirinya terdorong untuk menemukan hubungan ilmiah seorang individu yang menarik secara fisik bakal menerima perlakuan yang baik dalam hidup mereka.
"Bidang utama penelitian saya adalah mengenai stereotip daya tarik, yang mengacu pada kecenderungan manusia untuk memberi atribut positif kepada orang-orang yang dianggap menarik dan atribut negatif bagi mereka yang dianggap tidak menarik," kata Westfall, seperti dilansir PsyPost.
Brad Pitt. (Foto: AFP/Adrian Dennis)
zoom-in-whitePerbesar
Brad Pitt. (Foto: AFP/Adrian Dennis)
Dua studi yang dilakukan pada 395 mahasiswa ini menunjukkan bahwa orang yang memiliki fisik yang menarik cenderung setuju pada pernyataan seperti 'saya merasa orang mendapatkan apa yang pantas untuk mereka' dan 'saya merasa orang mendapat kesialan karena ulahnya sendiri.'
ADVERTISEMENT
Kemudian, dalam penelitian itu mereka diminta untuk menilai seberapa menarik diri mereka sendiri dan teman-temannya pun diminta untuk menilai seberapa menariknya para peserta studi tersebut.
"Keyakinan dan nilai yang kami anut sering kali merupakan refleksi dari keadaan yang telah kita hadapi, bukan merupakan representasi apa yang kita pikirkan. Dalam kasus penelitian ini, bisa jadi konsep keadilan muncul karena kita menerima perlakuan istimewa," kata Westfall.
Namun, menurut Westfall, ada batasan pada studinya ini, yaitu kurangnya keberagaman dalam peserta studinya. Itu dikarenakan studi ini hanya diikuti sebagian besar oleh mahasiswa Amerika Serikat yang masih duduk di bangku kuliah. Usia ini tentu menilai penampilan sangat penting.
"Meski sebagian besar penampilan kita tidak dapat dikendalikan, hasil studi ini menunjukkan bagaimana penampilan memberikan pengaruh yang sangat besar pada kehidupan sehari-hari," lanjut Westfall.
ADVERTISEMENT
Ke depan, para peneliti tertarik untuk melakukan riset terhadap pekerjaan tertentu di masa depan untuk melihat apakah ada hubungan penilaian hidup yang adil ini berubah seiring bertambahnya usia.