Menurut Sains, Hanya Setengah dari Temanmu yang Bisa Jadi Teman Sejati

2 Mei 2018 14:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Ketemu teman (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
com-Ketemu teman (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Punya banyak teman menunjukkan bahwa kamu adalah orang yang pintar bergaul dan dikenal banyak orang. Namun, pernahkah kamu memikirkan dari sekian banyak teman yang kamu punya, berapa banyak yang bisa jadi teman sejati karena teman-teman tersebut juga senang punya teman sepertimu?
ADVERTISEMENT
Sebuah hasil studi di MIT yang dilakukan pada 2016 menunjukkan, mungkin hanya 50 persen dari teman yang kita miliki, yang bisa benar-benar kita anggap sebagai teman sejati.
Diktip dari Science Alert, studi di MIT ini dilakukan pada 84 relawan berusia 23 hingga 38 tahun yang sedang mengambil kelas manajemen bisnis. Para relawan itu diminta untuk menilai teman-teman sekelas mereka dengan nilai 0 sampai 5. Angka 0 berarti 'tidak kenal', 3 berarti “teman”, sedangkan 5 berarti 'teman baik'.
Girls Squad Nia Ramadhani (Foto: IG / @inijedar)
zoom-in-whitePerbesar
Girls Squad Nia Ramadhani (Foto: IG / @inijedar)
Dari studi ini ditemukan, relawan berharap 94 persen orang yang mereka anggap teman juga menganggap mereka sebagai teman. Namun kenyataannya, hanya 53 persen teman para relawan yang juga menganggap para relawan itu sebagai teman.
ADVERTISEMENT
Meski jumlah relawan dalam studi di MIT itu terbilang sedikit, studi lain soal pertemanan yang dilakukan pada 92 ribu relawan juga menunjukkan hasil yang sama, yakni hanya 34 sampai 53 persen teman dari relawan yang juga menganggap relawan yang bersangkutan sebagai teman.
Menurut peneliti ilmu sosial Alex Pentland, hal ini terjadi karena kita berasumsi jika kita menyukai seseorang, maka orang itu juga menyukai kita.
Makna Pertemanan yang Salah
Geng 'Moms Sweet Moms'. (Foto: Adinda Githa Murti Sari Dewi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Geng 'Moms Sweet Moms'. (Foto: Adinda Githa Murti Sari Dewi/kumparan)
Sedikitnya teman yang benar-benar bisa menjadi teman sejati menunjukkan bahwa kita seringkali salah memaknai pertemanan. "Coba tanya ahli mengenai apa itu pertemanan, mereka juga pasti ragu menjawabnya," kata Kate Murphy, penulis di The New York Times.
Semakin dewasa, definisi pertemanan akan semakin kabur. Teman bahkan dianggap sebagai komoditas, apalagi di era media sosial ketika semakin banyak teman atau follower hanya menandakan popularitas semata.
ADVERTISEMENT
Hasil dua studi di atas telah benar-benar menunjukkan, meskipun kamu sepertinya punya banyak teman, bisa jadi sebenarnya hanya segelintir orang yang bisa menjadi teman sejatimu.
Pentland mengatakan, jumlah teman jangan dijadikan patokan bahwa orang tersebut memiliki pengaruh atau tidak. Sebab, orang tersebut mungkin tidak memiliki pengaruh sama sekali hanya karena memiliki teman yang banyak.
"Memperlakukan teman sebagai investasi atau komoditas adalah sebuah penghinaan dari makna pertemanan," kata Ronald Sharp, dosen Sastra Inggris di Vassar College. "Berteman ini bukan untuk mencari keuntungan, tapi apa yang kamu rasakan ketika kamu dan temanmu sedang bersama."
Hanya 5 Teman yang Istimewa
Titi Kamal bersama teman artis dan bloger (Foto: Munady)
zoom-in-whitePerbesar
Titi Kamal bersama teman artis dan bloger (Foto: Munady)
Menurut studi yang dilakukan oleh seorang antropolog, Robin Dunbar, meski manusia mampu memiliki hingga 150 teman, rata-rata hanya lima orang yang benar-benar kita anggap istimewa.
ADVERTISEMENT
"Orang bisa mengaku punya lebih dari lima teman, tapi itu mungkin bukan pertemanan yang berkualitas," kata Dunbar.