Miliaran Limbah Plastik Rusak Terumbu Karang di Asia dan Australia

26 Januari 2018 18:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Terumbu karang di Raja Ampat, Provinsi Papua Barat (Foto: AFP/Jason Swandy)
zoom-in-whitePerbesar
Terumbu karang di Raja Ampat, Provinsi Papua Barat (Foto: AFP/Jason Swandy)
ADVERTISEMENT
Plastik adalah salah satu ancaman terbesar terhadap masa depan terumbu karang. Gawatnya, ternyata saat ini ada lebih dari 11 miliar produk plastik yang ditemukan di terumbu karang yang tersebar di kawasan Asia Pasifik.
ADVERTISEMENT
Mirisnya, angka ini diprediksi akan terus bertambah hingga mencapai lebih dari 15 miliar limbah plastik pada 2025.
Padahal, plastik berpotensi meningkatkan resiko penyakit pada terumbu karang hingga 20 kali. Dan produk-produk plastik yang ditemukan di terumbu karang tersebut kebanyakan adalah kantong plastik, botol minuman, dan bungkus nasi.
"Plastik adalah salah satu ancaman terbesar di laut saat ini, selain perubahan iklim," tegas Dr Joleah Lamb dari Cornell University, dilansir BBC.
Menurut The New York Times, Lamb memulai kariernya sebagai seorang ahli biologi terumbu karang di Great Barrier Reef, Australia. Dalam masa pengamatannya, ia menemukan tumpukan plastik di antara terumbu karang.
Hal ini mengejutkan Lamb, yang telah bertahun-tahun mengidentifikasi polusi plastik di 159 karang yang tersebar di Australia, Indonesia, Myanmar, dan Thailand.
ADVERTISEMENT
"Sedih melihat ada sangat banyak plastik di terumbu karang. Jika kita bisa mulai berfokus pada sampah plastik besar itu, semoga saja kita bisa mulai mengurangi besarnya sampah itu di terumbu karang," lanjutnya.
Sampah Plastik di Tepi Laut (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Sampah Plastik di Tepi Laut (Foto: Wikimedia Commons)
Dalam studi yang dipublikasikan di jurnal Science, para peneliti internasional menyurvei lebih dari 150 karang dari empat negara di Asia Pasifik antara tahun 2011 hingga 2014.
Fakta terungkap, karang dekat Indonesia menjadi yang paling banyak sampah plastik, sementara karang di Australia yang paling sedikit. Untuk Thailand dan Myanmar ada di tengah-tengah.
"Jumlah limbah plastik yang gagal ditangani negara, bagaimana mereka menangani limbah plastik, bisa memberikan prediksi paling kuat mengenai bagaimana plastik bisa mengotori terumbu karang," ujar Lamb.
com-Melihat Terumbu Karang (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
com-Melihat Terumbu Karang (Foto: Thinkstock)
Terumbu karang memang menghadapi beragam ancaman, mulai dari penyakit 'keputihan' yang diakibatkan kondisi air hangat yang tak biasa. Terumbu karang yang sakit akan melepas algae dari tubuhnya, yang menguras warnanya. Warnanya bisa kembali normal, tapi jika ada perubahan temperatur dalam waktu dekat.
ADVERTISEMENT
Namun, prosesnya memakan waktu bertahun-tahun.
Menurut riset sebelumnya, ditemukan jika sampah plastik bisa membuat karang menjadi stres karena menghalangi cahaya Matahari dan oksigen. Hal ini bisa membuat karang-karang itu mati.
Tentu apabila dibiarkan, maka kehidupan terumbu karang ke depannya bakal semakin terancam. Apalagi jika melihat angka 4,8 hingga 12,7 juta ton limbah plastik yang tersebar di lautan dalam satu tahunnya.
Semoga saja manusia di muka Bumi ini menyadari masalah tersebut dan lebih bijak dalam menggunakan sampah plastik.