Militer AS Uji Kekuatan Jaring Laba-laba dalam Menahan Peluru

29 Agustus 2018 10:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jaring Laba-laba. (Foto: Commons Wikimedia)
zoom-in-whitePerbesar
Jaring Laba-laba. (Foto: Commons Wikimedia)
ADVERTISEMENT
Sebuah perusahaan bioteknologi baru saja mengirimkan militer AS sebuah prototipe kain yang digadang-gadang bisa mengubah teknologi yang digunakan dalam material anti peluru. Sebab, serat yang digunakan dalam prototipe tersebut serupa dengan jaring laba-laba alami.
ADVERTISEMENT
Dilansir IFL Science, prototipe kain yang dinamai ‘Dragon Silk’ itu dikembangkan oleh Kraig Biocraft Laboratories. Dijelaskan bahwa serat yang digunakan dalam kain berasal dari ulat sutra yang genetikanya telah diubah untuk memproduksi jaring laba-laba.
Jaring laba-laba adalah serat alami terkuat dan memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan sebagai material anti peluru. Sebenarnya banyak material lain yang juga berpotensi sebagai material anti peluru, tapi tidak ada yang seringan atau selentur jaring laba-laba.
Militer AS akan melakukan penilaian atas kemampuan anti peluru material tersebut. Dilaporkan, kain anti peluru yang akan diuji oleh militer AS itu memiliki daya tahan yang kuat dan berat yang ringan.
Selain itu, serat kain tersebut juga ramah bagi kulit manusia. Perusahaan pembuatnya mengklaim kain tersebut tidak akan menyebabkan iritasi meski langsung bersentuhan dengan kulit. Selain itu, perusahaan tersebut juga meyakini bahwa pakaian yang terbuat dari Dragon Silk akan lebih nyaman dibanding baju anti peluru biasa.
Peluncuran mortar oleh militer AS (Foto: Defense.gov )
zoom-in-whitePerbesar
Peluncuran mortar oleh militer AS (Foto: Defense.gov )
"Setelah bertahun-tahun melakukan riset dan investasi untuk mengembangkan teknologi ini, kami sangat gembira untuk melihatnya dimanfaatkan oleh militer AS," ujar Jon Rice, Chief Operating Officer (COO) Kraig Biocraft.
ADVERTISEMENT
"Bagi diri saya sendiri dan juga perusahaan, adalah suatu kehormatan untuk membantu melindungi pria dan perempuan pemberani yang mendedikasikan diri mereka untuk melindungi orang lain," tambah dia.
Proses pembuatan kain yang tidak mudah
Tidak mudah untuk memproduksi dan mengumpulkan jaring laba-laba buatan ini menjadi suatu serat yang bisa digunakan. Para peneliti harus mempelajari protein yang bisa membuat ulat sutra mampu menghasilkan jaring tersebut dan juga menemukan cara untuk memproduksinya secara efisien.
Jaring tidak bisa diambil langsung dari laba-laba. Oleh karena itu, perusahaan ini menggunakan ulat sutra yang telah dimodifikasi genetikanya untuk memproduksi jaring tersebut.
Sarang laba-laba penjebak Australia. (Foto: Johan C.G. Fagerholm via wikimedia commons)
zoom-in-whitePerbesar
Sarang laba-laba penjebak Australia. (Foto: Johan C.G. Fagerholm via wikimedia commons)
Meski fokus utama dari potensi jaring laba-laba ini adalah kemampuan tahan pelurunya, sebenarnya jaring laba-laba juga bisa dimanfaatkan di banyak bidang lain. Serat itu antara lain bisa digunakan sebagai material bangunan, tekstil, dan juga material di bidang medis.
ADVERTISEMENT
Terkait di bidang medis, para peneliti menyarankan untuk menggunakan serat tersebut dalam mengobati kerusakan saraf dan jaringan tubuh. Selain itu, ada juga kemungkinan menggunakan serat ini untuk menjahit luka.