Misionaris AS Dibunuh Suku Paling Terisolasi di Dunia

22 November 2018 8:33 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suku Sentinel yang terisolasi dari dunia luar. (Foto: Indian Coast Guard/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Suku Sentinel yang terisolasi dari dunia luar. (Foto: Indian Coast Guard/Reuters)
ADVERTISEMENT
Seorang pria asal Amerika Serikat dilaporkan dibunuh oleh suku paling terisolasi di dunia yang hidup di Pulau Sentinel Utara.
ADVERTISEMENT
Reuters melaporkan bahwa John Allen Chau (27), turis asal AS, terbunuh oleh panah milik Suku Sentinel setelah secara ilegal mengunjungi Pulau Sentinel Utara yang terletak di Teluk Benggala, di antara India dan Myanmar.
Suku Sentinel adalah suku asli pulau tersebut. Selama ini mereka sama sekali tidak pernah melakukan kontak dan selalu menentang berhubungan dengan dunia luar.
Menurut Business Insider, populasi suku ini berada di bawah 50 orang. Keberadaan mereka sendiri dilindungi oleh Pemerintah India.
Tapi perlu dicatat jika mengunjungi pulau tempat tinggal mereka adalah suatu tindakan ilegal. Peraturan ini juga dibuat untuk menghormati gaya hidup suku setempat dan melindungi mereka dari penyakit zaman modern.
Misionaris AS yang dibunuh Suku Sentinel, John Allen Chau. (Foto: Instagram/John Chau)
zoom-in-whitePerbesar
Misionaris AS yang dibunuh Suku Sentinel, John Allen Chau. (Foto: Instagram/John Chau)
Namun, Chau yang juga seorang misionaris, nekat melakukan perjalanan ke sana. Menurut laporan media lokal India Andaman Sheekha, Chau ingin memperkenalkan agama Kristen ke suku tersebut.
ADVERTISEMENT
Tapi, niatnya itu malah membawanya kepada kematian. Pada 16 November 2018, Chau membayar nelayan untuk membawanya ke suatu lokasi tak jauh dari pulau dan dari lokasi itu ia mendayung kano sendirian hingga ke pulau.
"Dia diserang dengan anak panah tapi dia tetap terus berjalan," kata salah seorang saksi mata, dikutip dari IFL Science. "Para nelayan melihat suku setempat mengikat tali ke sekitar lehernya dan menyeretnya."
Karena takut para nelayan itu melarikan diri dan ketika kembali keesokan harinya mereka menemukan tubuh Chau di pantai.
Suku Sentinel yang terisolasi dari dunia luar. (Foto: Indian Coast Guard/Survival)
zoom-in-whitePerbesar
Suku Sentinel yang terisolasi dari dunia luar. (Foto: Indian Coast Guard/Survival)
Tujuh nelayan yang membantu Chau mencapai pulau tersebut telah ditahan pihak kepolisian India.
"Tragedi ini harusnya tidak boleh dibiarkan terjadi," kata Stephen Corry, Direktur organisasi Survival International, yang fokus melindungi suku-suku tak tersentuh.
ADVERTISEMENT
"Pemerintah India harusnya memperkuat perlindungan pada Suku Sentinel dan pulau mereka, demi keselamatan baik suku itu dan juga para pendatang," tambah dia.
Corry menyayangkan sikap pemerintah India yang menghapus salah satu peraturan yang telah melindungi pulau tersebut dari turis asing. Menurutnya, hal itu mengirimkan suatu pesan yang salah dan mungkin menyebabkan kejadian menyedihkan ini.
Suku Sentinel merupakan salah satu masyarakat yang paling terisolasi dari peradaban modern. Mereka hidup di Pulau Sentinel Utara atau North Sentinel selama 55 ribu tahun. Pulau Sentinel merupakan bagian dari gugusan Kepulauan Andaman dan Nikobar yang berjarak sekitar 900 kilometer dari Aceh.
Ketika gempa dan tsunami Aceh 2004, pernah dikirimkan helikopter untuk mengirimkan bantuan ke suku-suku atau masyarakat di lokasi terpencil di Kepulauan Andaman dan Nikobar. Namun saat melewati Pulau Sentinel Utara, para sukarelawan malah ditembak panah oleh Suku Sentinel.
ADVERTISEMENT
Pada 2006 juga dilaporkan ada kejadian dua nelayan dibunuh oleh Suku Sentinel ketika perahu mereka tanpa sengaja terbawa arus hingga terlalu dekat ke pulau tersebut.