news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

NASA Identifikasi DNA Alien di Luar Angkasa

21 Desember 2017 8:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo NASA. (Foto: NASA)
zoom-in-whitePerbesar
Logo NASA. (Foto: NASA)
ADVERTISEMENT
Astronom NASA di Stasiun Luar Angkasa Internasional (International Space Station/ISS) berhasil menemukan gen dari 3 makhluk yang belum diketahui jenisnya. Mereka juga berhasil mendeteksi keberadaan gen tersebut tanpa perlu mengirim sampel ke Bumi.
ADVERTISEMENT
Hasil penemuan ini merupakan bagian dari proyek NASA yang diberinama Genes in Space-3, proyek untuk mengidentifikasi kehidupan alien atau asing di luar Bumi melalui DNA mereka dan mengantisipasi penyakit yang mungkin bisa menjangkiti para astronaut di luar angkasa.
Proses identifikasi DNA di luar angkasa tidaklah mudah dan dilakukan dalam dua proses berbeda. Pertama, atronaut NASA Peggy Whitson dan timnya mengumpulkan mikroorganisme. Kemudian mereka melipatgandakan DNA pada mikroorganisme tersebut dengan proses yang disebut polymerase chain reaction (PCR). PCR menciptakan untaian DNA baru untuk menciptakan miliaran tiruan DNA.
Sampel DNA ini kemudian dipindahkan dari petridish (cawan berbentuk silinder ceper) ke dalam tabung percobaan. Proses ini adalah untuk pertama kalinya dilakukan di luar angkasa.
ADVERTISEMENT
Sekuensing (pengurutan) DNA kemudian dilakukan untuk melihat urutan dari nukleotida (molekul yang menyusun DNA). Proses ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi suatu organisme sehingga bisa diketahui apakah sebelumnya organisme tersebut sudah diketahui atau belum.
Uji DNA ini juga merupakan lanjutan dari kesuksesan NASA dalam menggabungkan dua teknik dalam identifikasi DNA, yaitu miniPCR, teknik untuk menduplikasi DNA, dan MinION, teknik dengan menggunakan alat untuk mengurutkan DNA.
Dengan menggabungkan kedua teknik ini, NASA dapat melakukan uij DNA tanpa dikirimkan ke Bumi.
International Space Station (ISS) (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
International Space Station (ISS) (Foto: Wikimedia Commons)
Dan yang lebih menarik lagi, penelitian terhadap mikroorganisme asing ini dapat dilakukan ketika Badai Harvey menyerang Texas.
Penelitian terhambat dikarenakan badai, namun dengan bantuan Space Flight Center di Alabama, Sarah Wallace, peneliti NASA di Texas berhasil menghubungi Peggy Whitson di ISS untuk memberikan pengarahan.
ADVERTISEMENT
Untuk memastikan ketepatan hasil penelitian, ISS mengirimkan hasil penelitian mereka ke Bumi untuk dikonfirmasi.
“Kami berhasil melakukannya. Semuanya bisa dilakukan dengan sempurna,” kata ahli mikrobiologi Sarah Stahl dilansir Newsweek.
Ketiga mikroorganisme yang belum teridentifikasi itu didapat dari sekitar ISS.