NASA Mau Bayar Orang Rp 270 Juta untuk Tiduran Selama 2 Bulan Nonsetop

31 Maret 2019 9:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dibayar Rp 270 juta untuk tiduran selama dua bulan. Foto: Badan Antariksa Jerman (DLR)
zoom-in-whitePerbesar
Dibayar Rp 270 juta untuk tiduran selama dua bulan. Foto: Badan Antariksa Jerman (DLR)
ADVERTISEMENT
Mungkin ini adalah "dream job" bagi para pemalas. Badan antariksa AS, Jerman, dan Eropa ingin merekrut dua orang perempuan untuk penelitian. Ada tawaran gaji ratusan juta rupiah bagi dua orang itu. Uniknya, nantinya kerja mereka hanya akan tiduran selama dua bulan berturut-turut.
ADVERTISEMENT
Tawaran kerja itu merupakan bagian dari rangkaian studi riset gabungan badan antariksa AS (National Aeronautics and Space Administration/NASA), badan antariksa Jerman (Deutsches Zentrum für Luft- und Raumfahrt/DLR), dan badan antariksa Eropa (European Space Agency/ESA). Jumlah gaji yang ditawarkan bagi masing-masing orang adalah 18.500 dolar AS atau sekitar Rp 270 Juta.
Riset ini bertujuan untuk mempelajari dampak mikrogravitasi pada tubuh manusia dan bagaimana cara untuk melindunginya.
Studi pertama riset telah dilakukan 25 Maret 2019 lalu di Institute for Aerospace Medicine, Jerman. Sekarang riset ini sedang mencari dua orang untuk fase studi selanjutnya. Fase selanjutnya ini akan berlangsung dari September sampai Desember 2019 nanti.
Dibayar Rp 270 juta untuk tiduran selama dua bulan. Foto: Badan Antariksa Jerman (DLR)
Kenapa tiduran selama dua bulan?
DLR menjelaskan bahwa ada kemiripan antara posisi orang berbaring dengan apa yang para astronaut rasakan di luar angkasa. Ketika orang sedang berbaring dengan posisi kepala lebih rendah dari badannya, cairan di tubuh akan bergerak ke arah kepala.
ADVERTISEMENT
Hal serupa, cairan tubuh mengarah ke kepala, juga para astronaut alami di luar angkasa, di mana tidak ada gravitasi.
Nantinya dua sukarelawan itu akan berbaring selama 60 hari berturut-turut. Posisi kepalanya akan berada enam derajat lebih rendah dari tubuh mereka.
Peneliti berharap, dengan mempelajari dua orang dengan posisi tersebut, mereka bisa membantu para astronaut di luar angkasa. Periset menjelaskan bahwa salah satu metode yang para partisipan jalani adalah uji putar.
Kedua partisipan setiap harinya akan diputar-putar selama 30 menit. Ini untuk menciptakan sebuah tarikan gravitasi buatan. Gravitasi buatan itu akan memaksa cairan bersirkulasi ke seluruh tubuh.
Dibayar Rp 270 juta untuk tiduran selama dua bulan. Foto: Badan Antariksa Jerman (DLR)
Kriteria yang dicari
Para peneliti mencari dua orang perempuan yang berbahasa Jerman. Kedua orang itu harus non-perokok dan berusia di antara 24 sampai 55 tahun.
ADVERTISEMENT
Riset ini akan berlangsung selama 89 hari. 15 hari pertama untuk partisipan terbiasa dengan peralatan yang ada. Lalu diikuti dengan 60 hari studi berbaring. Dan 14 hari sisannya untuk beristirahat dan agar peserta riset bisa bersiap kembali ke kehidupan sehari-harinya.
Masing-masing peserta akan mendapat kamar pribadi. Keduanya harus menjalankan kegiatan sehari-harinya sambil berbaring.
Para peneliti menyiapkan diet khusus bagi para peserta. Ini untuk memastikan kedua peserta tidak naik berat badannya selama studi.
Menurut periset, makanan yang diberikan tidak akan sangat sehat dan membosankan. Para partisipan akan mendapat selingan makanan enak, seperti pancake dan kue manis lainnya. Tertarik mendaftar?