Nelayan Temukan Cangkang Armadillo Purba Berusia 10.000 Tahun

3 Oktober 2019 16:17 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi armadillo. Foto: wikimedia.commons
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi armadillo. Foto: wikimedia.commons
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini sekelompok nelayan menemukan cangkang milik armadillo prasejarah di tepi sungai Argentina. Imanol Ojeda, nelayan yang menemukan cangkang armadillo itu, mengatakan bahwa dia melihat sebagian cangkang utuh di sebuah tanah ketika dirinya tengah memancing di Ezeiza, Greater Buenos Aires,
ADVERTISEMENT
Para peneliti mengatakan, cangkang tersebut merupakan milik glyptodont, yakni nenek moyang dari armadillo modern. Beberapa glyptodont punah pada akhir Zaman Es terakhir, atau sekitar 10.000 tahun yang lalu. Hewan ini diperkirakan memiliki ukuran 3,3 meter dengan berat mencapai hampir 2 ton.
Dilaporkan oleh AFP, empat tahun lalu, tepatnya pada 24 Desember 2015, di wilayah serupa juga pernah ditemukan cangkang yang sama. Pria bernama Jose Antonio Nievas menemukan cangkang glyptodont itu dalam sebuah lumpur di tepi sungai ladang miliknya, yang terletak di Carlos Spegazzini, Greater Buenos Aires.
Perbandingan armadillo dan glyptodont Foto: wikimedia.commons
Awalnya Nievas berpikir bahwa cangkang bersisik yang memiliki panjang lebih dari 1 meter itu merupakan telur dinosaurus. “Suamiku pergi ke mobil dan ketika dia kembali dia berkata, ‘Hei, aku baru saja menemukan telur yang sepertinya berasal dari dinosaurus’,” ujar istri Nievas, Reina Coronel, kepada AFP. “Kami semua tertawa karena kami pikir itu lelucon.”
ADVERTISEMENT
Penemuan Nievas kemudian disiarkan dalam saluran televisi lokal, Todo Noticias, yang ditonton oleh beberapa ahli. Salah satu ahli lantas menjelaskan bahwa fosil itu bukanlah telur dinosaurus, melainkan cangkang glyptodont.
“Tidak ada keraguan bahwa itu terlihat seperti glyptodont,” ujar Alejandro Kramarz, ahli paleontologi dari Museum Alam Bernardino Rivadavia di Argentina kepada AFP.
Menurut Kramarz, spesimen yang ditemukan oleh Nievas kemungkinan hidup lebih dari 10.000 tahun yang lalu.
Kerang dan replika glyptodont yang ditemukan di dekat Padilla, tenggara Bolivia, pada 19 September 2014. Foto: AFP
Sementara itu, menurut sebuah studi pada 2016 yang diterbitkan dalam jurnal Current Biology, glyptodont pertama kali muncul di Amerika Serikat sekitar 35 juta tahun yang lalu. Hewan ini memiliki cangkang kuat yang besar, bulat, dan terbuat dari lempeng bertulang.
ADVERTISEMENT
Glyptodont adalah nenek moyang armadillo modern. Hewan ini juga memiliki ekor keras yang bisa bertindak sebagai senjata yang mematikan. Bahkan, di bagian ujung ekor dari beberapa spesies glyptodon terdapat tulang berduri..
Menurut Encyclopaedia Britannica, glyptodont ini termasuk hewan pemakan segala, termasuk tanaman, bangkai, hingga serangga. “Hewan itu punah ribuan tahun lalu dan sangat umum ditemukan fosilnya di wilayah ini,” ujar Kramarz.