Olahraga 150 Menit Seminggu Bisa Bikin Hidup Lebih Bahagia

9 April 2018 16:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Zumba Party Menjadi Pilihan Olahraga Kaum Urban (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Zumba Party Menjadi Pilihan Olahraga Kaum Urban (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
kamu merasa sering bersedih, cobalah untuk lebih sering berolahraga. Sebab, para peneliti dari University of Michigan menemukan dalam hasil risetnya bahwa berolahraga dapat meningkatkan perasaan positif dan mengurangi perasaan yang negatif. Bahkan, olahraga 10 menit seminggu saja sudah bisa membuat suasana hati alias mood seseorang sedikit lebih baik.
ADVERTISEMENT
Dan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, sebagaimana dipaparkan dalam makalah hasil riset yang dipublikasikan di Journal of Happiness Studies ini, maka lakukanlah kegiatan olahraga selama 150 hingga 300 menit setiap minggunya.
Semua Jenis Olahraga
Sandi lari pagi start di Tugu Proklamasi (Foto: Moh Fajri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sandi lari pagi start di Tugu Proklamasi (Foto: Moh Fajri/kumparan)
Dalam penelitian ini, tidak ada jenis olahraga tertentu yang disebut perlu dilakukan. Olahraga apapun, mulai dari aerobik hingga latihan keseimbangan dan perenggangan, dapat dilakukan untuk membuat hidup lebih bahagia.
Namun begitu, Dr. Sarita Robinson, dosen psikologi senior dari University of Central Lancashire, menyarankan agar tetap mempertimbangkan jenis olahraga yang dilakukan. "Berbagai jenis olahraga bisa memberikan efek yang berbeda," ujarnya menanggapi hasil riset ini kepada Newsweek. "Yoga bisa membantu untuk relaksasi. Berlari bisa melepaskan agresi.”
ADVERTISEMENT
“Penting untuk mempertimbangkan apakah efek positif dari olahraga mungkin bisa terlihat segera, atau mungkin baru terlihat bertahun-tahun kemudian,” jelasnya lagi.
Yoga. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Yoga. (Foto: Thinkstock)
Sementara itu, menurut Ken Duckworth MD, direktur medis dari National Alliance of Mental Illness, olahraga jelas memiliki manfaat dan dapat meningkatkan kesehatan mental. Namun, olahraga bagi sebagian orang yang menderita penyakit mental, tetap harus didampingi dengan pengobatan medis.
"Perlu diketahui bahwa olahraga adalah bagian dari rencana komprehensif untuk seseorang yang memiliki kecemasan atau depresi, tapi olahraga tidak bisa menggantikan perawatan medis. Orang-orang sebaiknya mendiskusikan program latihan mereka dengan dokter dan jangan merasa kecewa kalau ternyata kondisi mental tidak dapat diperbaiki dengan olahraga,” terang Duckworth.
Sebelumnya Sudah Ada Penelitian Lain
Sebelumnya, sudah ada penelitian lain yang memperlihatkan manfaat olahraga. Hasil penelitian yang dipublikasikan pada 2017 misalnya menunjukkan olahraga selama satu jam seminggu dapat mencegah depresi.
Ilustrasi olahraga lari (Foto: pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi olahraga lari (Foto: pixabay)
Ditemukan pula dalam hasil penelitian yang diikuti oleh lebih dari 30.000 orang dewasa itu, 44 persen peserta penelitian yang tidak berolahraga lebih mungkin terkena depresi dibandingkan dengan mereka yang berolahraga. Menurut hasil penelitian yang dipublikasikan dalam American Journal of Psychiatry itu, olahraga teratur dapat mencegah 12 persen kasus depresi.
ADVERTISEMENT
"Kami sudah tahu bahwa olahraga memiliki peran dalam mengobati gejala depresi, tetapi ini pertama kalinya kami dapat mengukur bagaimana aktivitas fisik dapat mengurangi kemungkinan depresi," kata penulis studi, Profesor Samuel Harvey dari lembaga kesehatan mental Australia, Black Dog Institute dan University of New South.