Orang-orang Islandia Masuk Kristen karena Bencana Gunung Berapi

22 Maret 2018 7:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kota di Islandia. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kota di Islandia. (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Tim riset yang dipimpin oleh University of Cambridge menemukan bahwa penduduk Islandia berpindah kepercayaan dari menyembah dewa-dewa pagan menjadi beragama Kristen karena erupsi gunung berapi yang terjadi sekitar 1000 tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Sebuah puisi berjudul Völuspá yang ditulis pada abad pertengahan menceritakan dongeng kehancuran dewa-dewa pagan Nordik sebelum akhirnya berganti dengan Tuhan yang baru.
Dan belakangan, para peneliti mengetahui bahwa dongeng tersebut bukan cuma dongeng fiksi biasa, melainkan benar-benar menceritakan bagaimana penduduk Islandia akhirnya meninggalkan dewa-dewa mereka dan memeluk agama Kristen.
Informasi yang didapatkan dari hasil ekstraksi inti es di Greenland untuk pertama kalinya berhasil menunjukkan kapan terjadi erupsi gunung berapi terbesar di Greenland dalam dua abad terakhir.
Erupsi Gunung Vesuvius. (Foto: Pinterest/Simone Anderson)
zoom-in-whitePerbesar
Erupsi Gunung Vesuvius. (Foto: Pinterest/Simone Anderson)
Menurut penelitian, erupsi gunung berapi Eldgja terjadi pada tahun 939 hingga 940. Erupsi tersebut merendam Islandia ke dalam 20 kilometer kubik lava hanya beberapa dekade setelah bangsa Viking dan Celtic pindah ke sana. Erupsi ini juga terjadi sekitar 20 tahun sebelum Voluspa ditulis.
ADVERTISEMENT
Erupsi gunung Eldgja pada abad kesepuluh itu dikenal sebagai banjir lava, jenis erupsi yang jarang terjadi di dunia: lava mengalir dan menutupi permukaan disertai kabut gas sulfur.
Jenis erupsi seperti ini banyak terjadi di Islandia dan terakhir kali terjadi pada tahun 2015. Dampaknya, erupsi ini mempengaruhi kualitas udara Islandia hingga Irlandia.
“Yang paling mengejutkan adalah cara penulisan Voluspa, gayanya seolah-olah ditulis oleh saksi mata. Puisi ini dianggap sebagai ramalan kehancuran dewa-dewa pagan dan digantikan dengan Tuhan yang Esa, dan menunjukkan ingatan mengenai betapa mengerikannya saat terjadi erupsi dan akhirnya mempermudah Kristenisasi di Islandia,” kata ahli vulkonologi Clive Oppenheimer dilansir Science Alert.
Suporter Timnas Islandia. (Foto: AFP/Haraldur Gudjonsson)
zoom-in-whitePerbesar
Suporter Timnas Islandia. (Foto: AFP/Haraldur Gudjonsson)
Meskipun ada berbagai dokumen abad pertengahan di Jerman, Irak, dan China yang menunjukkan bagaimana kelaparan dan kekeringan yang disebabkan oleh kabut asap erupsi Eldgja, di Islandia sendiri tidak ada catatan sejarah mengenai peristiwa ini.
ADVERTISEMENT
“Efek dari erupsi Eldgja pasti menyeramkan bagi para pemuda di Islandia. Mungkin saja tanah mereka ditinggalkan dan terjadi kelaparan yang parah,” kata Andy Orchard, ahli sejarah sastra abad pertengahan dari University of Oxford.
Voluspa ditulis sekitar tahun 961, dan dianggap berisi ramalan yang salah satunya meramalkan kehancuran para dewa yang disembah orang-orang di Islandia.
Puisi yang dianggap sebagai ramalan kehancuran para dewa berisi sebagai berikut, “Matahari berubah hitam, tanah tenggelam ke laut, bintang terang berjatuhan dari langit…. Api berterbangan tinggi menantang langit.”
Penelitian mengenai terjadinya erupsi Eldgja ini sendiri telah dipublikasikan pada 19 Maret 2018 di jurnal Climate Change.