Orang Utan Ternyata Bisa Tertawa Seperti Manusia

12 Desember 2017 17:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Orang utan di Ragunan. (Foto: Ragunan Zoo Jakarta/Facebook)
zoom-in-whitePerbesar
Orang utan di Ragunan. (Foto: Ragunan Zoo Jakarta/Facebook)
ADVERTISEMENT
Tampak termenung lesu di kandangnya, seekor orang utan di sebuah kebun binatang di Barcelona, Spanyol, akhirnya tertawa, setelah seorang pengunjung bernama Dan Zaleski memperlihatkan sebuah trik sulap sederhana dengan menggunakan gelas kepada si orang utan.
ADVERTISEMENT
Bagi kita manusia, tertawa adalah suatu hal yang biasa kita lakukan saat melihat hal yang lucu ataupun sekadar basa-basi saat mendengar lelucon jayus orang lain. Bagaimana dengan hewan?
Dilansir BBC, para peneliti menemukan bahwa orang utan ternyata memiliki rasa empati dan mampu meniru yang merupakan bagian penting dari tertawa.
Dalam studi yang dipublikasikan pada jurnal Biology Letters oleh Marina Davilla Ross dari University of Portsmouth, Inggris, dan Elke Zimmermann dari University of Veterinary Medicine Hanover, Jerman, dijelaskan bahwa orang utan bisa meniru ekspresi wajah yang mirip tertawa dari kawan bermainnya.
Ross dan Zimmermann melakukan studi tersebut dengan mempelajari perilaku dari 25 orangutan berusia 2 sampai 12 tahun dari empat pusat primata di dunia.
ADVERTISEMENT
Ketika salah satu dari orang utan menunjukkan ekspresi mulut terbuka yang mirip tertawa, orang utan lainnya kemudian menirukan ekspresi yang sama kurang dari satu detik.
Dari kecepatan meniru yang mereka tunjukan, studi tersebut menganggap bahwa para orang utan melakukan gerak meniru tertawa itu secara sukarela dan tidak disengaja.
Pongo tapanuliensis atau orangutan tapanuli. (Foto: Andrew Walmsley/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Pongo tapanuliensis atau orangutan tapanuli. (Foto: Andrew Walmsley/Reuters)
"Bagi manusia, perilaku meniru bisa dibilang terjadi secara sukarela dan tak disengaja. Sebelum adanya penemuan kita, sama sekali tidak ada bukti bahwa hewan memiliki respons yang sama," kata Ross.
Ia kemudian menambahkan bahwa hasil temuan tersebut menjelaskan bahwa menularnya emosi dan empati positif di manusia ternyata terjadi sebelum manusia berevolusi menjadi manusia modern.
Selain itu, temuan ini juga bisa menjelaskan peran empati bagi hewan yang hidupnya berkelompok seperti orang utan.
ADVERTISEMENT