Orang yang Awam Politik Justru Lebih Percaya Diri Bicara Politik

17 April 2018 17:06 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi diskusi (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi diskusi (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Dalam suatu studi terbaru ditemukan bahwa orang yang menganggap dirinya memiliki pengetahuan politik yang luas justru malah memiliki pengetahuan politik yang rendah. Studi yang dipublikasikan di jurnal Political Psychology ini dilakukan oleh para peneliti dari University of Maryland, AS.
ADVERTISEMENT
Ian Anson, penulis utama studi, menjelaskan bahwa hal ini bisa disebut juga dengan nama Efek Dunning-Kruger, yakni kondisi seseorang yang tidak memiliki kemampuan justru merasa kemampuannya lebih hebat dibanding orang lain.
"Saya menjadi tertarik mempelajari Efek Dunning-Kruger setelah melihat para ahli mendiskusikan hal tersebut saat pemilu AS 2016," ujar Anson, dilansir Psypost.
"Saya menyadari sangat sedikit referensi pada Efek Dunning-Kruger di literatur ilmu politik. Dan saya mulai menyiapkan suatu metode untuk menerapkan efek tersebut di suatu subjek tentang ilmu politik," tambahnya.
Dalam studi ini Anson dan timnya menguji 2.606 orang Amerika Serikat dengan menggunakan dua survei via internet. Mereka kemudian mengevaluasi ilmu politik para peserta dengan memberikan mereka kuis mengenai nama senator, nama salah satu menteri di AS, dan pertanyaan mengenai ilmu politik lainnya.
Kongres Amerika Serikat (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Kongres Amerika Serikat (Foto: Wikimedia Commons)
Hasilnya, mereka menemukan kebanyakan peserta tidak dapat menjawab pertanyaan dari kuis tersebut. Selain itu, ditemukan juga bahwa mereka yang memiliki kemampuan menjawab lebih rendah justru memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk merasa bahwa jawaban mereka benar.
ADVERTISEMENT
"Kebanyakan orang Amerika terlalu percaya diri dengan pengetahuan politiknya, karena mereka tak memiliki cara untuk mengetahui seberapa sedikit pengetahuan mereka atas dunia politik," kata Anson.
Dalam studi ini Anson juga menemukan bahwa bias terhadap partai telah membuat Efek Dunning-Kruger semakin kuat terjadi.
"Hasil ini mengindikasikan tersebarnya kegagalan diskusi politik di AS: ketika seorang partisan partai berbicara di luar lingkungan partainya, mereka akan lebih mungkin untuk salah menilai pengetahuan politiknya dan lawan diskusinya," tutur Anson.
Kelemahan Studi
Studi yang dilakukan Anson ini masih memiliki kelemahan. Salah satunya, penggunaan survei internet membuat Anson tidak bisa menilai apa yang terjadi jika para peserta saling berbicara satu sama lain.
Anson sendiri mengakui cara penilaian yang ia lakukan untuk bisa mendapatkan kesimpulan masih terbilang buatan, yakni ia menilai kepandaian politik seseorang dengan kuis dan menanyakan tingkat kepercayaan diri mereka dalam menjawab kuis tersebut.
ADVERTISEMENT
"Jelas sekali ini adalah suatu cara buatan untuk menilai kepandaian politik seseorang. Namun ini adalah penerapan yang paling tepat untuk mempelajari Efek Dunning-Kruger," kata Anson.
Ia menjelaskan, studi ini telah membawa pemahaman baru soal diskusi politik dan kepercayaan diri seseorang terhadap pengetahuan politiknya sendiri.