news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pakar ITB Ciptakan Alat yang Bisa Ubah Sampah Jadi Bahan Bakar

26 Juni 2018 12:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Alat pengolah sampah jadi bahan bakar. (Foto: dok. Humas ITB)
zoom-in-whitePerbesar
Alat pengolah sampah jadi bahan bakar. (Foto: dok. Humas ITB)
ADVERTISEMENT
Sebuah teknologi inovatif yang bisa mengubah sampah kota menjadi bahan bakar padat ramah lingkungan telah diciptakan oleh sekelompok pakar dari Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung (FTMD ITB).
ADVERTISEMENT
Alat ini dibuat karena para pakar di Kelompok Keahlian (KK) Konversi Energi FTMD ITB tersebut ingin mengatasi permasalahan besarnya volume sampah kota dengan mengubahnya menjadi sumber energi yang berkelanjutan.
“Banyak jenis pengolahan sampah yang sudah dicoba, namun hingga saat ini belum didapatkan metoda yang mumpuni sekaligus layak secara ekonomi,” ujar Prof. Ari Darmawan Pasek, salah satu pakar dari KK Konversi Energi FTMD ITB, sebagaimana dikutip dari siaran pers Humas ITB yang diterima kumparan, Senin (25/6).
Sampah yang telah terolah dari alat ini –dalam volume yang jauh lebih kecil– kemudian dapat dibawa ke stasiun penyimpanan untuk digunakan sebagai bahan bakar pembangkit atau pabrik.
Alat yang diciptakan oleh sekelompok pakar ITB ini masih berupa prototipe. Pada 2015-2017, penelitian yang mereka lakukan telah berhasil melakukan pengambilan data sampah dan perancangan prototipe alat pengolah sampah yang tidak membutuhkan sumber energi dari luar (mandiri) dan mudah dipindahkan (mobile).
ADVERTISEMENT
Pengembangan masih terus dilakukan untuk mendapatkan prototipe yang memiliki keandalan tinggi.
Desain alat pengolah sampah buatan pakar ITB (Foto: Dok. Humas ITB)
zoom-in-whitePerbesar
Desain alat pengolah sampah buatan pakar ITB (Foto: Dok. Humas ITB)
Cara Kerja Alat
Alat yang diciptakan untuk mengolah sampah menjadi bahan bakar ini beroperasi dengan menggunakan prinsip hidrotermal.
Cara pengolahannya adalah, sampah padat yang telah dikumpulkan dimasukkan ke dalam reaktor alat bersama dengan air. Setelah proses umpan selesai, reaktor ditutup dan proses dimulai dengan memanaskan reaktor hingga temperatur operasi.
“Konsep ini serupa dengan memasak menggunakan panci 'presto'. Produk yang diperoleh akan berupa padatan seragam yang berukuran lebih kecil. Yang dapat digunakan sebagai bahan bakar padat,” terang Dr. Pandji Prawisudha, pakar ITB lainnya.
Sampah padat diolah jadi bahan bakar padat (Foto: Dok. Humas ITB)
zoom-in-whitePerbesar
Sampah padat diolah jadi bahan bakar padat (Foto: Dok. Humas ITB)
Keunggulan Alat
Keunggulan utama teknologi ini adalah sampah kota yang diolah tidak memerlukan proses pemilahan maupun pencacahan terlebih dahulu. Jadi alat ini bisa mengolah sampah kota campuran organik-plastik yang telah tercampur baur dan tidak terpilah-pilah.
ADVERTISEMENT
"Sampah dapat diproses apa adanya, dan dua alternatif produk dapat dihasilkan dari pemrosesan satu jenis produk seragam berisi campuran organik dan plastik yang dijadikan bahan bakar padat bernilai kalor tinggi dalam bentuk briket, atau dua jenis produk organik dalam bentuk halus dan produk plastik terpisah yang dapat digunakan dalam proses recycling lebih lanjut," ujar Pandji.
Selain itu, hasil penelitian lanjutan yang berfokus dalam pengolahan sampah organik maupun sampah biomassa juga menunjukkan potensi penggunaan cairan produk pengolahan alat ini sebagai pupuk cair organik (POC) mengingat adanya kandungan makronutrisi NPK yang cukup tinggi di dalam cairan produk.
"Penelitian serupa untuk produk padatan juga menunjukkan potensi produk padat sebagai kompos, dengan kecepatan pematangan kompos yang jauh lebih tinggi. (Alat ini) mampu menghasilkan kompos matang dalam waktu 11 hari dibandingkan dengan proses komposting konvensional yang membutuhkan waktu hingga tujuh pekan," pungkas Pandji.
ADVERTISEMENT