Para Ahli Umumkan Koala Telah Punah Secara Fungsional, Apa Maksudnya?

17 Mei 2019 4:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Koala terancam punah akibat penyakit klamidia. Foto: Skeeze via PIxabay
zoom-in-whitePerbesar
Koala terancam punah akibat penyakit klamidia. Foto: Skeeze via PIxabay
ADVERTISEMENT
Pekan lalu Australian Koala Foundation mengumumkan bahwa sekarang jumlah koala di Australia sudah tak lebih dari 80.000 ekor. Mereka mengatakan kondisi ini menjadikan koala sebagian hewan yang sudah “punah secara fungsional.”
ADVERTISEMENT
Apa maksud dari punah secara fungsional ini?
Christine Adams-Hosking, peneliti dari University of Queensland, menjelaskan dalam tulisannya di The Conversation bahwa punah secara fungsional menggambarkan kondisi populasi yang sudah tidak lagi layak. Misalnya, hamparan terumbu tiram asli di Southport, Queensland, secara fungsional sudah punah karena lebih dari 99 persen habitatnya telah hilang dan tidak ada individu yang tersisa untuk bereproduksi.
Jadi, menurut penjelasan Adams-Hosking, kepunahan secara fungsional dapat merujuk pada populasi kecil koala yang, meskipun masih berkembang biak, kelangsungan hidup mereka di masa depan dapat terancam akibat dampak perkawinan sedarah.
“Kita tahu bahwa setidaknya beberapa populasi koala di daerah perkotaan menderita dengan cara (perkawinan sedarah) ini, dan studi genetik di Pantai Koala, yang terletak 20 kilometer di tenggara Brisbane, menunjukkan bahwa populasi tersebut menderita karena berkurangnya variasi genetik. Di Queensland Tenggara, populasi koala di beberapa daerah telah mengalami penurunan yang sangat besar,” paparnya.
ADVERTISEMENT
Di beberapa daerah pedalaman Queensland dan New South Wales, keberlangsungan hidup koala juga telah terpengaruh oleh kondisi iklim ekstrem, seperti kekeringan parah dan gelombang panas, sehingga jumlah populasi mereka menurun hingga 80 persen.
Koala terancam punah. Foto: SchoonIngekaderd/Pixabay
Penurunan drastis jumlah populasi koala
Pada tahun 2016, dalam upaya untuk menentukan tren populasi untuk koala di empat negara bagian di Australia, sebuah panel yang terdiri dari 15 ahli koala menggunakan format pertanyaan empat langkah terstruktur untuk memperkirakan jumlah populasi bioregional koala dan perubahan jumlah tersebut.
Perkiraan persentase hilangnya populasi koala di Queensland, New South Wales, Victoria, dan Australia Selatan, menurut panel tersebut, masing-masing adalah 53 persen, 26 persen, 14 persen, dan 3 persen. Rata-rata penurunan jumlah populasi koala di Australia adalah sebesar 24 persen selama tiga generasi terakhir dan tiga generasi berikutnya.
Koala terancam punah akibat penyakit klamidia. Foto: Skeeze via PIxabay
Sejak Mei 2012, koala telah terdaftar sebagai satwa rentan di Queensland, New South Wales, dan Wilayah Ibu Kota Australia karena populasi koala di tiga wilayah ini telah menurun secara signifikan atau berisiko mengalami hal tersebut.
ADVERTISEMENT
Di negara bagian selatan Victoria dan Australia Selatan, populasi koala sangat bervariasi dari yang berlimpah hingga yang rendah atau punah secara lokal. Meskipun saat ini tidak terdaftar sebagai rentan, koala di wilayah ini juga mengalami berbagai ancaman serius, termasuk keanekaragaman genetik yang rendah.
Selain keanekaragaman genetik yang rendah, ancaman utama untuk populasi koala adalah hilangnya habitat mereka. Habitat koala, terutama hutan eucalyptus dan hutan, di Australia terus berkurang dengan cepat.
Tanpa adanya upaya perlindungan, pemulihan, dan perluasan habitat tersebut, kita akan terus melihat populasi koala liar di Australia akan terus berstatus "punah secara fungsional" dan pada akhirnya akan punah secara keseluruhan. Mereka, hewan endemik khas Australia itu, akan lenyap tak bersisa dari muka Bumi ini.
ADVERTISEMENT