‘Partikel Hantu’ Diduga Telah Ditemukan oleh Peneliti di CERN

6 November 2018 7:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi partikel. (Foto: insspirito via Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi partikel. (Foto: insspirito via Pixabay)
ADVERTISEMENT
Para peneliti CERN, institusi Eropa untuk riset nuklir, sedang mempelajari apakah sebuah partikel jenis baru yang dinamai "ghost particle" alias “partikel hantu” telah ditemukan di Large Hadron Collider (LHC). LHC sendiri adalah mesin-pemercepat-partikel-energi-tinggi terbesar di dunia yang berada di Swiss.
ADVERTISEMENT
IFL Science melaporkan, para ilmuwan menggunakan instrumen Compact Muon Solenoid (CMS), pendeteksi partikel yang terhubung dengan LHC, untuk menemukan partikel tersebut. Meski belum diulas, hasil penemuan mereka ini sudah dituliskan dan dipublikasikan di arXiv.
Jadi dalam makalah hasil penelitian ini, tim peneliti mengatakan bahwa mereka melihat sebuah sinyal yang mungkin adalah sebuah partikel dengan massa dua kali karbon atom. Namun keberadaan partikel tersebut masih belum dijelaskan oleh teori-teori yang ada dan dianggap bisa menyebabkan perdebatan jika benar-benar eksis.
"Saya rasa para ahli fisika teori akan merasa senang, sementara para ahli fisika eksperimen akan sangat skeptis (saat membaca hasil riset ini)," kata Alexandre Nikitenko, ahli teori di tim CMS yang mempelajari data penemuan ini, dilansir IFL Science yang mengutip The Guardian.
ADVERTISEMENT
"Sebagai seorang ahli fisika saya harus sangat kritis melihat ini, namun sebagai penulis dari analisis ini, saya juga harus merasa optimis," tambah dia.
Rumus matematika fisika. (Foto: Shaun Anyi via flickr)
zoom-in-whitePerbesar
Rumus matematika fisika. (Foto: Shaun Anyi via flickr)
Temuan ini sendiri menunjukkan adanya penumpukan muon, partikel subatomik mirip elektron yang tidak stabil tapi memiliki massa 200 kali lebih besar, di CMS. Temuan ini berhubungan dengan partikel bermassa 28 GeV (giga-electron volts), yang massanya hanya seperempat dari massa partikel Higgs Boson, yakni 125 GeV.
Diduga, masih diperlukan waktu satu tahun lagi untuk menemukan apakah partikel ini benar-benar ada atau tidak. Bahkan jika partikel itu ditemukan, penemuannya tidak dianggap "mengubah fisika".
Menurut laporan Science Alert, ada kemungkinan sinyal yang ditemukan hanyalah sebuah kesalahan dalam data, suatu hal yang pernah terjadi sebelumnya pada 2016.
ADVERTISEMENT
Jadi sekarang para peneliti sedang menunggu data temuan mereka untuk dipelajari dan dibandingkan dengan data CMS terbaru serta data dari alat pendeteksi lainnya, ATLAS, sebelum bisa mengonfirmasi temuan ini.