Pasien Lebih Percaya pada Dokter yang Berpakaian Bagus

9 Juni 2018 13:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Dokter (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Dokter (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Meski ada pepatah ‘jangan menilai buku dari sampulnya’, tampaknya kita manusia tetap akan menilai seseorang dari penampilannya. Hal ini dibuktikan antara lain oleh sebuah studi terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal BMJ Open.
ADVERTISEMENT
Dalam studi ini, para peneliti dari University of Michigan Medical School menemukan bahwa pasien tidak sekadar memperhatikan bagaimana dokter berpakaian. Kepuasan pasien atas pelayanan medis didapatkan juga berdasarkan pada penampilan para dokter itu.
Dijelaskan, jenis pakaian yang sesuai dengan selera pasien pada dokter pria maupun perempuan adalah jas laboratorium berwarna putih di atas kemeja rapi.
Dalam studi ini para peneliti mempelajari 4.062 pasien dari 10 rumah sakit dan klinik berbeda. Para pasien itu kemudian diminta untuk memberikan respons pada foto dokter pria dan perempuan yang mengenakan tujuh jenis pakaian berbeda.
Temukan dokter, terapis dan spesialis terbaik (Foto: Thinstock)
zoom-in-whitePerbesar
Temukan dokter, terapis dan spesialis terbaik (Foto: Thinstock)
Para peserta diminta untuk menilai bagaimana para dokter terlihat pintar, tepercaya, perhatian, dan paling mudah untuk didekati berdasarkan foto-foto tersebut. Setelah itu, para pasien diminta untuk memilih pakaian mana yang mereka sukai dari dokter yang merawat mereka.
ADVERTISEMENT
Dari sini ditemukan, 53 persen pasien melaporkan bahwa pakaian yang dikenakan oleh dokter berpengaruh bagi mereka. Bahkan sepertiga dari mereka menjelaskan bahwa hal tersebut dapat mempengaruhi seberapa puas mereka atas pelayanan medis yang mereka dapatkan.
Sementara mengenai jenis pakaian yang para pasien sukai, berada pada tingkat teratas adalah pakaian resmi dengan jaket laboratorium putih. Sebanyak 44 persen pasien memilih jenis pakaian tersebut.
Setelah itu, pada posisi kedua ada jenis pakaian scrub dengan jas laboratorium putih yang dipilih oleh 26 persen pasien dalam studi. Pakaian scrub merupakan jenis pakaian sanitasi yang biasanya dikenakan oleh dokter bedah, bidan, dan tim yang terlibat operasai.
"Ternyata pasien memperhatikan pakaian dan mengharapkan dokter mereka untuk memiliki suatu penampilan yang khusus," ujar Dr. Christopher Petrilli, pemimpin studi ini, dikutip dari IFL Science.
ADVERTISEMENT
"Hal ini mungkin bisa menjelaskan mengapa jas laboratorium berwarna putih memiliki penilaian tinggi atas hal 'mudah didekati' pasien. Selain itu, pasien menganggap bahwa jas putih adalah 'seragam' dokter dan berharap dokternya mengenakan pakaian formal di setiap kesempatan," tambahnya.
Ilustrasi anak diperiksa oleh dokter.  (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak diperiksa oleh dokter. (Foto: Thinkstock)
Namun dalam studi juga ditemukan bahwa ketika seorang dokter bekerja di ruang gawat darurat atau sedang bekerja di meja bedah, pakaian dokter jenis scrub berada di tempat teratas. Selain itu ditemukan juga bahwa 56 persen pasien melaporkan bahwa mereka mengambil antara sikap netral atau tidak suka pada dokter yang mengenakan pakaian kasual.
“Sebelumnya pasien tidak memiliki kesempatan untuk memilih dokternya. Namun di era sekarang ini, yang semakin terfokus pada pasien dan kepuasan mereka, pakaian yang dikenakan tenaga medis mungkin memiliki peran penting dalam komponen pengalaman memuaskan pasien," imbuh Petrilli.
ADVERTISEMENT