Pelukan Terbukti Ampuh Tingkatkan Perasaan Positif

6 Oktober 2018 17:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Peluk Anak  (Foto: thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Peluk Anak (Foto: thinkstock)
ADVERTISEMENT
Hasil sebuah riset yang dipublikasikan di jurnal PLOS One pada 3 Oktober 2018 menunjukkan bahwa memeluk seseorang yang sedang dilanda konflik sosial mampu meningkatkan perasaan positif dan menurunkan perasaan negatif orang yang bersangkutan.
ADVERTISEMENT
Uniknya, riset ini juga menunjukkan bahwa berpelukan ampuh meningkatkan perasaan positif siapa pun tanpa memandang jenis kelamin, usia, ras, ataupun status perkawinan.
Dalam riset ini, Michael Murphy, peneliti pasca-doktoral di Laboratory for the Study of Stress, Immunity, and Disease di Carnegie Mellon University, bersama dua koleganya mewawancarai 404 orang dewasa melalui telepon setiap malam selama dua minggu. Setiap orang tersebut akan diminta untuk menjawab pertanyaan seperti mengenai suasana hati mereka, apakah mereka pernah mengalami masalah, dan apakah ada yang memeluk mereka pada saat itu.
Sebelumnya, setiap orang ini juga diminta untuk menjalani pemeriksaan fisik dan mengisi kuesioner tentang kesehatan dan jejaring sosial mereka di awal penelitian.
Hasilnya, Murphy mengatakan kepada Time, penelitian ini menunjukkan bahwa sentuhan fisik seperti berpelukan dapat mendorong perubahan fisiologis yang menguntungkan, seperti mengurangi stres yang terkait dengan aktivitas otak dan jantung dan pelepasan oksitosin, hormon yang bisa meningkatkan mood alias suasana hati yang baik.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, menunjukkan dukungan secara implisit, seperti melalui sentuhan fisik atau membantu langsung, memang merupakan cara terbaik karena dapat menimbulkan kesan kepedulian yang sangat jelas. Sentuhan fisik tersebut dapat menunjukkan kepada orang yang dipeluk bahwa ada yang peduli terhadap dirinya, ada yang bersedia membantunya tanpa menimbulkan prasangka apa pun.
Untuk melihat lebih jelas bagaimana pelukan dapat memberikan manfaat, Murphy mengatakan ia dan koleganya masih melakukan beberapa penelitian lanjutan seperti apakah pelukan benar-benar secara eksplisit dibutuhkan manusia atau siapa yang sebaiknya memberikan pelukan.
Pelukan Neymar untuk Mbappe. (Foto: REUTERS/Benoit Tessier)
zoom-in-whitePerbesar
Pelukan Neymar untuk Mbappe. (Foto: REUTERS/Benoit Tessier)
Meski masih akan melakukan penelitian lanjutan, untuk saat ini Murphy berani mengatakan, “Pelukan, setidaknya di antara orang-orang dekat, mungkin merupakan cara yang sederhana, lugas, dan efektif untuk menunjukkan dukungan kepada seseorang yang Anda sayangi.”
ADVERTISEMENT