Pemerintahan Trump Ingin Hentikan Pendanaan Stasiun Luar Angkasa

25 Januari 2018 16:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
International Space Station (ISS) (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
International Space Station (ISS) (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
Pemerintahan Donald Trump bersiap untuk mengakhiri pendanaan terhadap Stasiun Luar Angkasa Internasional (International Space Station/ISS) pada tahun 2025. Data tersebut didapat The Verge dari draft rancangan anggaran negara Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Tanpa ISS, astronaut asal AS bakal dipulangkan kembali ke Bumi tanpa ada kepastian untuk bisa diberangkatkan kembali ke luar angkasa sampai NASA bisa mengembangkan alat baru untuk melakukan perjalanan ke luar angkasa.
Draft tersebut masih bisa diubah sebelum disahkan menjadi rancangan resmi pada tanggal 12 Februari 2018. Namun, menurut orang yang menjadi sumber terpercaya The Verge, rancangan tersebut akan menjadi rancangan final.
Presiden AS, Donald Trump. (Foto: Reuters/Jonathan Ernst)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden AS, Donald Trump. (Foto: Reuters/Jonathan Ernst)
NASA tidak memberikan komentar apa pun ketika diminta keterangan mengenai hal ini.
Rumor mengenai pemotongan dana terhadap ISS ini dapat memberikan sinyal kepada rekanan NASA bahwa Amerika Serikat tidak lagi tertarik untuk melanjutkan program ISS. Rekanan NASA harus menentukan nasib apakah mereka masih tertarik untuk melanjutkan kerja sama dengan NASA setelah tahun 2024.
ADVERTISEMENT
ISS merupakan program NASA yang sudah berjalan selama lebih dari dua dekade. NASA menggelontorkan dana antara 3 hingga 4 miliar dolar AS atau sekitar Rp 40 hingga 53 triliun setiap tahunnya untuk ISS. Itu berarti Pemerintah AS sudah memberikan lebih dari 87 miliar dolar AS untuk ISS.
Astronaut NASA di luar angkasa. (Foto: NASA)
zoom-in-whitePerbesar
Astronaut NASA di luar angkasa. (Foto: NASA)
Selama ini ISS telah menjalankan berbagai eksperimen, baik itu untuk pemerintah maupun swasta, antara lain percobaan mengenai mikro-gravitasi untuk menguji respons manusia terhadap keadaan tanpa gravitasi.
Pada masa pemerintahan Obama, NASA mendapatkan perpanjangan anggaran untuk ISS hingga tahun 2024. Namun setelah itu, nasib ISS tidak diketahui lagi. Kongres telah membahas apa yang akan terjadi bila anggaran untuk ISS habis, namun belum ada kesepakatan mengenai nasib ISS.
ADVERTISEMENT
Sektor swasta ingin NASA bisa memperpanjang program ISS hingga 2028, karena pada saat itu ISS akan kehabisan masa beroperasinya.
Hingga 2028, NASA dapat merencanakan langkah selanjutnya setelah ISS tidak lagi bisa beroperasi dan mencari bantuan dari sektor swasta. Namun, swasta dipastikan tidak dapat memberikan bantuan bila program ISS diakhiri pada 2024.
Pada Desember 2017, President Trump menandatangani NASA Transition Authorization Act yang meminta agar NASA mencari cara untuk mencari pendanaan selain dari NASA.
Keinginan Kongres agar ISS tidak menggunakan terlalu banyak dana dari NASA adalah agar dapat membantu NASA mengembangkan kendaraan baru untuk mengeksplorasi luar angkasa.
Sampai saat ini, NASA sedang mengembangkan roket raksasa, Sistem Peluncuran Luar Angkasa, dan kapsul awak bernama Orion untuk membawa astronaut ke orbit Bumi rendah.
Pesawat Luar Angkasa Orion. (Foto: NASA via Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat Luar Angkasa Orion. (Foto: NASA via Wikimedia Commons)
Dengan adanya perintah dari Trump agar NASA segera kembali menjejakkan kaki di Bulan, NASA akan membutuhkan berbagai teknologi baru. Dan dengan tidak lagi memakai anggaran untuk ISS, NASA akan menghemat miliaran dolar AS dan dapat mengembangkan teknologi untuk kembali ke bulan.
ADVERTISEMENT
Kehilangan ISS akan menjadi kerugian bagi industri antariksa komersial, karena mereka tidak dapat memanfaatkan ISS lagi untuk menguji coba teknologi mereka.
Selain karena nilai sains dan komersial, selama ini ISS merupakan landasan bagi kerja sama internasional. ISS merupakan hasil kerja sama NASA dengan badan antariksa Rusia, Roscosmos, serta astronaut-astronaut dari Kanada, Eropa, dan Jepang yang tinggal di ISS.
NASA mungkin masih bisa mempertahankan kerja sama ini dalam proyeknya untuk kembali ke Bulan. Namun penyetopan pembiayaan untuk ISS ini jelas-jelas akan mengorbankan sesuatu yang selama ini telah menjadi hal penting bagi program antariksa AS.