Pendekatan Ekohidrologi untuk Hadapi Masalah Air Bersih di Indonesia

25 Mei 2018 16:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bintan Krisis Air Bersih (Foto: BATAMNEWS)
zoom-in-whitePerbesar
Bintan Krisis Air Bersih (Foto: BATAMNEWS)
ADVERTISEMENT
Dalam sebuah resolusi PBB yang dikeluarkan pada 2010, dijelaskan bahwa air dan sanitasi adalah hak setiap manusia. Namun sayangnya, di banyak daerah di dunia, termasuk beberapa daerah di Indonesia, akses ke air bersih serta sanitasi masih terbilang sulit.
ADVERTISEMENT
Menurut data dari PBB yang dipaparkan para peneliti LIPI, sebenarnya Indonesia memiliki 21 persen dari total keseluruhan air bersih di wilayah Asia Pasifik. Namun nyatanya, sebagaimana dijelaskan oleh Ignasius Dwi Armana Sutapa, peneliti Pusat Penelitian Limnologi LIPI, banyak masyarakat Indonesia yang kesulitan untuk memiliki akses ke air bersih.
"Di Bumi ini jumlah air itu tetap sama, tapi jumlah penduduk meningkat. Jadi ini membuat jumlah air bersih yang bisa di akses menurun kuantitasnya," ujar Ignasius pada acara diskusi bertajuk Pola Hidup Bersih di Kantor LIPI, Jumat (25/5).
Ia kemudian menyarankan suatu metode bernama ekohidrologi untuk mengatasi masalah ini. "Ekohidrologi adalah pendekatan baru untuk menghadapi masalah air dunia," katanya.
Ignasius Dwi Atmana Sutapa, peneliti LIPI. (Foto: Sayid Mulki Razqa/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ignasius Dwi Atmana Sutapa, peneliti LIPI. (Foto: Sayid Mulki Razqa/kumparan)
Dari penjelasan Ignasius, ekohidrologi adalah suatu metode yang mengintegrasikan beberapa aspek untuk memberikan kualitas air yang lebih baik kepada masyarakat. Aspek-aspek yang dimaksud adalah hidrologi, ekologi, ekoteknologi, dan budaya. Menurutnya, dengan memadukan keempat aspek tersebut, kualitas sumber daya air dapat meningkat.
ADVERTISEMENT
Secara spesifik dalam ekohidrologi, prinsip ekologi adalah peningkatan kapasitas penyerapan dari ekosistem. Prinsip hidrologi menjadi kerangka kerja untuk proses kuantifikasi. Prinsip ekoteknologi dalam penggunaan properti ekosistem sebagai alat manajemen. Lalu prinsip budaya adalah untuk meningkatkan hubungan yang dinamis antara sistem hidrologi, sosial, dan ekologi.
Jadi dengan mengintegrasi semua aspek tersebut, ekohidrologi dapat memberikan suatu metode pembangunan atau sistem pembangunan yang memahami lingkungan serta sumber daya air.
Ignasius menambahkan, "Adanya air bersih yang tersedia bagi masyarakat luas bisa meningkatkan tingkat kesehatan masyarakat dan juga perekonomiannya.”