Peneliti Ajak Bunuh Kucing demi Selamatkan Hewan yang Terancam Punah

3 April 2019 12:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pulau Floreana, Galapagos Foto: Tommy Hall/Island Conservation
zoom-in-whitePerbesar
Pulau Floreana, Galapagos Foto: Tommy Hall/Island Conservation
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ukuran Pulau Floreana di Kepulauan Galapagos memang kecil. Pulau itu hanya memiliki luas 170 kilometer persegi. Meski begitu, Pulau Floreana adalah salah satu pulau dengan keanekaragaman hayati terkaya di dunia.
ADVERTISEMENT
Sedihnya, kekayaan hayati itu kini sedang terancam punah. Keberadaan kucing dan tikus liar di sana jadi penyebabnya. Salah satu korbannya adalah Floreana mockingbird yang merupakan penghuni asli pulau tersebut.
Melihat ini, para peneliti menyarankan suatu cara yang agak ekstrem. Dalam sebuah riset yang dipublikasikan di jurnal PLOS One, mereka menyarankan untuk memusnahkan spesies-spesies invasif, seperti kucing dan tikus liar, dari seluruh pulau di dunia.
Tikus rumah. Foto: Kapa65/Pixabay
Menurut para periset, memusnahkan mamalia pendatang yang invasif, seperti tikus, kucing, kambing, dan babi, bisa meningkatkan kelangsungan hidup spesies asli suatu pulau. Pemusnahan bisa meningkatkan tingkat kelangsungan hidup spesies sampai sekitar 10 persen.
Memang pulau hanya bagian kecil dari daratan di Bumi. Tapi hasil riset tersebut mengungkapkan bahwa pulau-pulau di seluruh dunia menjadi tempat tinggal bagi tiga per empat burung, mamalia, amfibi, dan reptil yang punah sejak tahun 1500.
ADVERTISEMENT
"Memberantas mamalia invasif dari suatu pulau adalah cara untuk menghilangkan ancaman kunci bagi spesies pulau. Hal ini bisa mencegah kepunahan dan melindungi keanekaragaman hayati di pulau," ujar pemimpin riset, Nick Holmes, dalam sebuah pernyataan resmi.
Kucing hitam. Foto: Pixabay
"Riset ini adalah suatu penilaian global yang luar biasa berharga atas masa depan usaha perlindungan spesies. Riset juga bisa memberi masukan atas keputusan untuk mencegah kepunahan," lanjutnya sebagaimana dilansir IFL Science.
Dalam riset ini, para peneliti mempelajari data dari 1.184 spesies vertebrata terancam punah, dan 184 mamalia yang hidup di 1.279 pulau di seluruh dunia. Dari situ para peneliti membuat sebuah daftar 292 pulau yang spesies aslinya akan mendapat banyak manfaat dari pemusnahan spesies invasif.
ADVERTISEMENT
Di antara 292 pulau di daftar, para peneliti menggarisbawahi 107 pulau di 34 negara berbeda. Menurut para peneliti, pemberantasan spesies invasif di pulau bisa dimulai pada 2020. Apakah kamu setuju dengan usulan ini?