Peneliti Bikin Hormon Cinta yang Bisa Sembuhkan Gangguan Mental

20 Desember 2017 17:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi cairan obat berisi protein  (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi cairan obat berisi protein (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Sekelompok peneliti di Australia berhasil menciptakan ‘hormon cinta’ buatan yang mereka klaim bisa menyembuhkan berbagai gangguan mental. Hormon cinta alias oksitosin sintetis ini mereka sebut dapat menyembuhkan gangguan kecemasan, skizofrenia, dan gangguan mental lainnya.
ADVERTISEMENT
Dalam penelitiannya, mereka menguji hormon buatan mereka pada tikus. Hasilnya, tikus yang diberikan hormon buatan ini bisa mengatasi fobia sosial lebih cepat dari pada tikus yang tidak diberikan hormon oksitosin sintetis.
Mereka menyimpulkan, hormon sintetis ini bisa digunakan untuk mengobati kecemasan, fobia sosial, bahkan autisme. Selain itu hormon ini juga membantu mengendalikan stres dan kegelisahan.
Hasil penelitian yang mereka lakukan ini telah dipublikasikan di jurnal Science Signalling pada 5 Desember 2017.
Hormon Cinta Oksitosin (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Hormon Cinta Oksitosin (Foto: Shutterstock)
Sebenarnya, oksitosin yang dikenal sebagai hormon cinta adalah hormon alami yang ada di otak. Ia berperan sebagai neurotransmitter, yakni membawa sinyal dari neuron (sel saraf) ke neuron lainnya di dalam otak.
Dalam sejumlah penelitian, hormon ini memang disebut-sebut memiliki dampak pada tingkah laku dan respons emosi. Ia disebut berperan dalam membangun ketenangan, kepercayaan, dan stabilitas psikologi.
ADVERTISEMENT
Dr. Markus Muttenthaler, ahli kimia dari University of Queensland yang menjadi salah satu peneliti dalam tim yang membuat oksitosin buatan itu mengatakan, sebenarnya ada kelemahan dari hormon oksitosin.
“Kelemahan dari oksitosin adalah ia mengaktifkan sejumlah reseptor, yang sebagian dari reseptor itu dapat menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan,” kata Muttenthaler dalam lansiran International Business Times.
Namun begitu, ia menyatakan bahwa hormon oksitosin buatan timnya tidak akan menimbulkan efek samping. Kekhawatiran munculnya efek samping yang disebabkan oleh hormon buatan itu ketika digunakan dalam dosis yang terlalu tinggi atau dalam waktu yang terlalu lama, mereka tepis.
Mereka mengklaim telah mengembangkan hormon cinta sintetis yang tak akan menimbulkan efek samping ketika digunakan.
ADVERTISEMENT
“Hormon buatan ini tidak mengaktifkan sel-sel otot jantung, dan menghasilkan pola kontraksi yang lebih teratur di jaringan rahim, yang mengindikasikan peningkatan keamanan bagi ibu dan bayi," ujar Muttenthaler.
Kini para peneliti berharap ada anggaran yang cukup untuk mereka gunakan dalam penelitian lanjutan. Mereka berharap bisa melakukan penelitian lanjutan untuk meningkatkan kemampuan hormon sintetis itu serta melakukan studi praklinis yang lebih luas.