Peneliti Bikin Riset tentang Kemampuan Ant-man dan The Wasp

19 November 2018 13:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ant-Man dan The Wasp siap beraksi (Foto: Marvel Entertainment)
zoom-in-whitePerbesar
Ant-Man dan The Wasp siap beraksi (Foto: Marvel Entertainment)
ADVERTISEMENT
Ant-Man dan The Wasp adalah dua tokoh pahlawan super Marvel yang punya kemampuan mengecilkan diri. Meski ukuran tubuhnya menjadi sangat kecil seperti semut, keduanya tetap memiliki kekuatan tubuh manusianya.
ADVERTISEMENT
Namun, peneliti berpendapat dua superhero itu bakal kesulitan bernapas setelah tubuhnya menyusut. Peneliti di Amerika Serikat mengatakan bahwa kepadatan atmosfer, jumlah molekul di volume udara, yang dialami oleh Ant-Man dan The Wasp nyaris mirip dengan densitas atmosfer di 'zona kematian' Gunung Everest.
Zona tersebut mulai dirasakan manusia ketika berada di ketinggian 8 ribu meter di atas permukaan laut
Para peneliti memperhitungkan setelah Ant-Man dan The Wasp menyusut, mereka akan merasa seperti sedang berada di ketinggian 7.998 meter, yang dapat memicu penyakit ketinggian yang serius.
"Ketika orang dengan ukuran normal menarik napas, mereka bisa menghirup beberapa molekul oksigen. Namun ketika orang itu menyusut menjadi seukuran semut, dia akan tetap memerlukan jumlah molekul oksigen yang sama, tapi ketika ia menarik napas jumlah molekul tersebut hanya tersedia sedikit," kata Maxwell Mikel-Stites, peneliti di Virginia Tech University, AS.
Ilustrasi Pendaki Gunung Everest (Foto: Sanjau Austa/flickr)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pendaki Gunung Everest (Foto: Sanjau Austa/flickr)
Gejala penyakit ketinggian bisa bermacam-macam, mulai dari rasa pusing, sakit kepala, hingga adanya penumpukan cairan di paru-paru dan otak.
ADVERTISEMENT
"Biasanya orang-orang merespons dengan bernapas lebih cepat untuk meningkatkan asupan oksigen mereka, dan karena tubuhnya berusaha untuk tetap berfungsi dengan oksigen yang lebih sedikit," papar Mikel-Stites.
Untungnya para peneliti itu telah berhasil membuat sebuah alat untuk membantu mereka tetap bernapas saat sedang beraksi.
Kostum Superhero, Ant-Man (Foto: William Tung via Flickr)
zoom-in-whitePerbesar
Kostum Superhero, Ant-Man (Foto: William Tung via Flickr)
Mikel-Stites bersama timnya menciptakan sebuah alat mikrofuilda yang terinspirasi oleh serangga. Menurutnya, jika suatu saat manusia bisa menciptakan teknologi untuk mengecilkan tubuhnya maka alatnya bisa digunakan untuk membantu pernapasan.
Meski demikian, patut kita pahami sebagian besar peneliti berpendapat jika manusia tidak bisa menyusut layaknya Ant-Man dan The Wasp di film. Pasalnya atom, yang menyusun manusia, tidak bisa menyusut.