Peneliti Bikin 'Telur Emas' Rp 7,7 Miliar untuk Obat Kanker

21 September 2018 17:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Telur. (Foto: Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
Telur. (Foto: Pexels)
ADVERTISEMENT
Sesuatu yang dibikin para peneliti di Jepang ini memang bukan telur emas dalam arti harfiah. Namun, mereka menggarap sebuah telur buatan mengandung banyak protein bermanfaat yang efektif untuk mengobati penyakit, seperti kanker dan hepatitis.
ADVERTISEMENT
"Telur emas" ini diciptakan oleh para peneliti di Biomedical Research Institute milik National Institute of Advanced Industrial Science and Technology Jepang.
Para peneliti menciptakan telur ini dengan menggunakan teknik edit genetik. Peneliti membuat ayam betina yang bisa menelurkan "telur emas" dengan biaya rendah.
Dikutip dari IFL Science, telur emas itu mengandung sebuah protein yang disebut Interferon beta. Protein tersebut adalah protein anti viral yang diproduksi secara alami di tubuh manusia.
Interferon beta membantu melawan infeksi. Diduga dengan menambah jumlahnya di tubuh manusia dapat membantu orang sakit melawan beberapa jenis infeksi dan penyakit, seperti beberapa jenis kanker yang berpotensi mematikan.
Dilaporkan bahwa protein tersebut sangat sulit untuk dibuat secara artifisial. Oleh karena itu peneliti menggunakan teknik edit genetik untuk membuat ayam betina tersebut.
Perbedaan telur biasa (kiri) dengan telur emas (kanan). (Foto:  Oishi et al./Scientific Reports)
zoom-in-whitePerbesar
Perbedaan telur biasa (kiri) dengan telur emas (kanan). (Foto: Oishi et al./Scientific Reports)
Pembuatan ayam
ADVERTISEMENT
Teknik pembuatan ayam ini telah dipublikasikan di jurnal Scientific Reports bulan Juli lalu.
Dalam riset para peneliti memulai edit genetika dengan mengekstrak sel sperma dari embrio ayam jantan. Sel sperma itu dimasukkan sebuah gen yang membuat ayam bisa memproduksi protein Interferon beta.
Kemudian sel sperma yang telah diedit ini dimasukkan kembali ke dalam embrio, dibiarkan menetas, dan ketika ayam jantan itu dewasa, ayam dibiarkan kawin dengan ayam betina liar.
Peneliti menemukan bahwa keturunan betina dari perkawinan tersebut dapat menelurkan telur yang mengandung tingkat protein Interferon beta yang tinggi. Kandungan terdapat di bagian putih telur.
Perbedaan putih telur telur biasa (kiri) dengan putih telur telur emas (kanan). (Foto:  Oishi et al./Scientific Reports)
zoom-in-whitePerbesar
Perbedaan putih telur telur biasa (kiri) dengan putih telur telur emas (kanan). (Foto: Oishi et al./Scientific Reports)
Berharga tinggi, Rp 7,7 miliar
Masing-masing telur memiliki kandungan protein Interferon beta sekitar 30 hingga 60 miligram. Hal itu membuat sebutir telur berharga mulai dari 408 ribu poundsterling atau sekitar Rp 7,7 miliar.
ADVERTISEMENT
Para peneliti sendiri bekerja sama dengan perusahaan kimia asal Jepang Cosmo Bio. Perusahaan tersebut ingin mempelajari potensi menjual telur ini secara meluas.
"Kami memiliki 20 ayam betina yang bisa menelurkan protein Interferon-beta," ujar Mika Kitahara, juru bicara Cosmo Bio, kepada The Telegraph.
"Sejauh ini ayam-ayam betina kami bisa memproduksi telur layaknya ayam biasa," tambahnya lagi.
Ia juga menjelaskan bahwa sistem produksi ayam tidak melibatkan tindakan kejam, seperti membunuh ayam-ayam tersebut.