Peneliti China yang Klaim Merekayasa Genetik Bayi Kembar, Menghilang

4 Desember 2018 14:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
He Jiankui, peneliti China yang klaim lakukan edit genetik pada dua bayi. (Foto: AP Photo/Mark Schiefelbein)
zoom-in-whitePerbesar
He Jiankui, peneliti China yang klaim lakukan edit genetik pada dua bayi. (Foto: AP Photo/Mark Schiefelbein)
ADVERTISEMENT
He Jiankui, ilmuwan China yang mengklaim membantu menghadirkan dua bayi pertama di dunia dengan susunan genetik termodifikasi, menghilang. Atas klaimnya terhadap bayi kembar perempuan ini, dia kemudian dijuluki sebagai Frankenstein China.
ADVERTISEMENT
Newsweek melaporkan bahwa He sempat hadir di Hong Kong pekan lalu pada acara Human Gene Editing Summit. Namun setelah acara itu hingga kini, tidak ada kabar jelas mengenai keberadaan He.
Apple Daily melansir bahwa He sudah berada di kota Shenzhen, sebelah tenggara China, yang juga lokasi dari Southern University of Science and Technology tempat He menjabat sebagai profesor asosiasi.
Menurut laporan, He dibawa kembali ke Shenzhen oleh presiden universitas, Chen Shiyi. Chen sekarang sedang dalam kondisi menjadi tahanan rumah di kampus tersebut. Laporan juga menyebut adanya pasukan keamanan di lokasi universitas.
Pengeditan genetik embrio. (Foto: AP Photo/Mark Schiefelbein)
zoom-in-whitePerbesar
Pengeditan genetik embrio. (Foto: AP Photo/Mark Schiefelbein)
Juru bicara dari Southern University of Science and Technology Shenzhen menepis laporan adanya penangkapan oleh polisi terhadap Chen maupun He. Dia mengatakan saat ini tidak ada informasi dari siapa pun yang akurat kecuali kabar resmi dari kampus.
ADVERTISEMENT
"Untuk sekarang kami tidak bisa menjawab pertanyaan apapun berkaitan dengan masalah ini, tapi jika ada informasi baru kami akan mengabarkannya melalui siaran resmi," ujarnya dikutip dari South China Morning Post.
SCMP melaporkan bahwa He sedang menjalani pemeriksaan oleh Kementerian Kesehatan, Sains, dan Teknologi China. Selain itu, segala jenis riset yang He jalani sudah dihentikan.
Sebelumnya, He mengklaim menggunakan teknologi CRISPR-Cas9 untuk melakukan rekayasa genetik terhadap gen dari embrio sepasang bayi kembar perempuan yang telah lahir beberapa waktu lalu.
Embrio yang telah diedit genetiknya disimpan dalam tabung kecil. (Foto: AP Photo/Mark Schiefelbein)
zoom-in-whitePerbesar
Embrio yang telah diedit genetiknya disimpan dalam tabung kecil. (Foto: AP Photo/Mark Schiefelbein)
Klaim ini menyebabkan kontroversi serta kritik keras dari komunitas medis. Banyak peneliti mengatakan menggunakan embrio yang susunan genetiknya termodifikasi tidak boleh dilakukan sebelum risiko yang ada bisa dieliminasi.
"Tidak ada yang menduga bahwa akan ada seseorang yang melakukan eksperimen ini pada embrio manusia," kata Feng Zhang, salah satu penemu teknologi CRISPR sekaligus anggota Broad Institute of MIT dan Harvard, kepada CNN.
ADVERTISEMENT
"Komunitas ilmu pengetahuan benar-benar tidak mengetahui apa yang sedang terjadi," tambah dia.
Sementara itu pemerintah China tengah melakukan investigasi dan memerintahkan semua yang terlibat dengan proyek rekayasa genetik untuk menghentikan aktivitas mereka.
Media Xinhua melaporkan bahwa pemerintah China mencela riset He dan menganggap riset tersebut sebagai pelanggaran hukum serta etika ilmu pengetahuan.