Peneliti IPB Bikin Alat Pendeteksi Asam Manis Mangga Tanpa Mengupasnya

25 Februari 2018 18:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Mangga (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Mangga (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Mangga gedong gincu memiliki rasa manis asam saat sudah matang. Rasa ini berbeda dengan mangga-mangga lainnya yang setelah matang memiliki rasa manis.
ADVERTISEMENT
Tak cuma rasanya yang unik, warna mangga gedong gincu juga punya daya tarik tersendiri. Mangga ini akan disebut mangga gedong gincu ketika muncul warna jingga kemerahan pada kulitnya. Adapun mangga yang masih berwarna kuning, hanya dikenal sebagai mangga gedong.
Penentuan tingkat kematangan buah ini dapat dilihat secara visual berdasarkan perubahan warnanya. Mangga yang masih muda berwarna hijau dan lama kelamaan akan mulai berwarna kemerah-merahan seperti gincu atau lipstik ketika telah matang.
Namun begitu, untuk menentukan rasa manis atau asam pada buah mangga ternyata tidak bisa dilihat secara visual saja.
Oleh karena itu, diperlukan pengembangan metode penentuan kualitas mangga gedong gincu berdasarkan umur petik dan tingkat ketuaan pada mangga ini dengan metode nondestruktif, salah satunya dengan spektroskopi NIR (Near Infrared Spectroscopy).
Ilustrasi jus mangga (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi jus mangga (Foto: Thinkstock)
Tim peneliti dari Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Pusat Kajian Hortikultura Tropika (PKHT) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB yang terdiri dari Y. Aris Purwanto, I. Wayan Budiastra dan Noneng Fahri, meneliti sebuah teknik penggolongan mangga gedong gincu berdasarkan pada kandungan gula asam menggunakan teknologi NIR.
ADVERTISEMENT
“Metode ini menggunakan alat yang memancarkan gelombang infrared yang akan memberikan informasi terkait buah yang diamati,” ujar Aris, sebagaimana dilansir siaran pers IPB yang diterima kumparan (kumparan.com) beberapa hari lalu.
Teknologi NIR ini, terang Aris, menggunakan kemampuan gelombang inframerah. “Nantinya kita dapat mengetahui apakah buah tersebut sudah matang atau belum tanpa merusak buah (nondestruktif).”
Caranya cukup sederhana. Alat pendeteksi yang telah mereka ciptakan ini cukup ditempelkan pada buah. Melalui gelombang inframerah, informasi yang diperoleh terkait asam manisnya mangga tersebut akan dapat dilihat pada sebuah aplikasi di komputer.
“Pada aplikasi tersebut akan muncul angka yang menggambarkan apakah misalnya buah tersebut matang atau tidak, manis atau tidak tergantung parameternya,” papar Aris.
Alat Pendeteksi Asam Manis Mangga (Foto: Dok. IPB)
zoom-in-whitePerbesar
Alat Pendeteksi Asam Manis Mangga (Foto: Dok. IPB)
Berdasarkan hasil percobaannya, Aris menyimpulkan bahwa metode spektroskopi inframerah dapat digunakan untuk menggolongkan mangga gedong gincu secara nondestruktif berdasarkan tingkat rasio kandungan gula asam.
ADVERTISEMENT
Dari suatu percobaan, berdasarkan hasil prediksi spektroskopi NIR, peneliti ini menemukan 19 sampel mangga tergolong asam, 26 sampel tergolong asam-manis, dan 1 sampel yang tergolong manis dengan tingkat akurasi sebesar 77 persen.
Aris berharap ke depannya alat ini dapat dikembangkan untuk berbagai komoditas pertanian di Indonesia, bukan cuma mangga gedong gincu.
“Jadi kita berusaha untuk mengembangkan bagaimana teknologi ini nantinya tidak hanya untuk mengetahui buah matang atau tidak, dan manis atau tidak yang terlihat dari informasi kadar gula yang ditampilkan pada aplikasi. Tetapi kita juga akan kembangkan untuk berbagai komoditas pertanian dengan parameter yang berbeda untuk setiap komoditas,” harapnya.
Saat ini Aris bersama dengan dua peneliti IPB lainnya, yakni Slamet Widodo dan I Wayan Budisastra, sedang mengembangkan metode pengukuran nondestruktif produk pertanian menggunakan spectrometer NIR murah dan smartphone berbasis Android untuk diaplikasikan secara real time di lapangan.
ADVERTISEMENT