Peneliti Jelajahi Dasar Laut Samudra Hindia Selama 3 Tahun

25 Januari 2019 16:26 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Misi Nekton melakuakn penjelajahan dasar laut Samudra Hindia. (Foto: Nekton Mission via Facebook.)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Misi Nekton melakuakn penjelajahan dasar laut Samudra Hindia. (Foto: Nekton Mission via Facebook.)
ADVERTISEMENT
Samudra Hindia yang terletak di sebelah timur dan selatan Indonesia masih menyimpan banyak misteri, terutama di dasar lautnya, yang memang jarang diteliti dan dijelajahi oleh manusia.
ADVERTISEMENT
Sekarang para peneliti sedang melakukan sebuah misi penjelajahan untuk mengungkap misteri di dasar Samudra Hindia. Bertajuk Nekton Mission, misi itu rencananya akan melakukan penyelaman ke beberapa bagian di Samudra Hindia, termasuk Indonesia, dalam kurun waktu tiga tahun ke depan.
Hasil temuan pada misi itu akan dipaparkan pada suatu acara pertemuan mengenai kondisi Samudra Hindia pada 2021 nanti.
Dalam misi ini, para peneliti akan menggunakan sebuah kapal penelitian bernama Ocean Zephyr yang berangkat Kamis, 24 Januari 2019, dari Jerman. Tujuan pertamanya adalah Republik Seychelles, negara kepulauan di Samudra Hindia yang berada 1.699 kilometer sebelah timur benua Afrika.
Kapal penelitian Ocean Zephyr di Bremerhaven, Germany, sebelum berangkat ke Republik Seychelles.  (Foto: Stephen Barker/AP)
zoom-in-whitePerbesar
Kapal penelitian Ocean Zephyr di Bremerhaven, Germany, sebelum berangkat ke Republik Seychelles. (Foto: Stephen Barker/AP)
Di sana, rencananya para peneliti akan menghabiskan waktu sekitar tujuh minggu untuk melakukan survei terhadap kehidupan bawah laut, memetakan dasar laut, dan menjatuhkan sensor ke kedalaman sekitar 2.000 meter di dekat Seychelles. Pada Maret dan April nanti, mereka akan menggunakan kapal selam dan sebuah robot penyelam untuk melakukan survei itu.
ADVERTISEMENT
Ronny Jumeau, duta Seychelles untuk Persatuan Bangsa Bangsa (PBB), mengatakan kepada Associated Press, bahwa survei serta riset seperti ini sangat vital bagi negara kepulauannya. Mirip dengan Indonesia, sebagian besar wilayahnya adalah lautan.
Republik Seychelles, negara kepulauan di Samudra Hindia. (Foto: SCAPIN via pixabay.)
zoom-in-whitePerbesar
Republik Seychelles, negara kepulauan di Samudra Hindia. (Foto: SCAPIN via pixabay.)
Jumeau menambahkan bahwa Seychelles memiliki target menjadi pemimpin dalam hal pengembangan "ekonomi biru" yang artinya memaksimalkan pemanfaatan sumber daya lautannya. Ekonomi negara kepulauan ini bergantung pada ikan hasil tangkapan nelayan dan turisme. Lalu, mereka mulai mempelajari kemungkinan mengekstrak minyak dan gas bumi dari dasar laut.
"Kuncinya tidak hanya mengetahui apa saja yang kita miliki di lautan sekitar kita, tapi juga lokasinya dan apa nilainya," ujar Jumeau. "Jadi, hanya saat kita sudah mengetahui itu dengan pasti, baru kita bisa memutuskan dengan baik mana yang akan dimanfaatkan dan mana yang akan dilindungi," tambah dia.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, pemimpin misi Lucy Woodall, menambahkan mereka berharap misi ini akan menemukan banyak spesies baru, mulai dari koral hingga hiu.
Berdasarkan situs resminya, rencananya Nekton Mission akan meneliti di enam lokasi berbeda di Samudra Hindia. Lokasi-lokasi itu adalah Selat Mozambik, Seychelles, Mauritius, Maldives, Kepulauan Andaman, dan daerah Zona Subduksi Sunda di Indonesia.