Peneliti LIPI: Cara Anies Halau Bau Tak Sedap Kali Item Tak Efektif

Kali Item di sekitar Wisma Atlet Kemayoran ditutupi jaring tipis untuk menutupi bau dan warna hitam airnya (Foto: Istimewa)

Jaring tipis menjadi salah satu cara yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk mengurangi bau tak sedap dari Kali Item. Pasalnya, lokasi Kali Item ini berada tak jauh dari Wisma Atlet Asian Games di Kemayoran, Jakarta Pusat.

Anies mengatakan pemasangan jaring tipis sepanjang 600 meter dengan lebar 20 meter adalah instruksi yang ia berikan setelah ia berdiskusi dengan beberapa orang pakar. Menurutnya, pemasangan jaring dilakukan demi memberi kenyamanan para atlet yang lokasi makannya dekat dengan Kali Item.

"Kebetulan kafetaria lokasinya itu berada di halaman yang dekat dengan sungai. Sehingga pada waktu-waktu tertentu, utamanya siang-sore ketika sungai mengalami penguapan, maka aroma dari sungai itu terhembus angin dan tercium di lingkungan," ujar Anies.

Meski Anies yakin pemasangan jaring tersebut bisa memberi menghalau bau tak sedap dari Kali Item, tapi Kepala Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI, Anto Tri Sugiarto, justru mengatakan pemasangan jaring tersebut tidaklah efektif dalam menghalau bau tak sedap Kali Item.

"Kalau hanya ditutup dengan jaring, bau akan tetap bisa menyebar karena bentuknya dia kan gas," ujar Anto saat dihubungi kumparanSAINS, Jumat (20/7).

"Tapi jika jaring itu memiliki material khusus yang bisa menghilangkan bau, ya itu baru efektif dalam menghilangkan bau," tambah Anto lagi. Namun sejauh ini, dari penampakan jaring yang dipasang serta keterangan yang ia dapat, tampaknya jaring yang digunakan Anies tersebut tidak memiliki suatu material khusus dalam menghalau bau Kali Item.

Kali Item di sekitar Wisma Atlet Kemayoran ditutupi jaring tipis untuk menutupi bau dan warna hitam airnya (Foto: Istimewa)

Anto menuturkan, untuk menghilangkan bau tidak sedap secara lebih efektif, bisa dilakukan dengan cara menutup kali sepenuhnya dengan semacam penutup plastik. Menurutnya, penutup plastik tersebut akan bisa membuat gas penyebab bau tak sedap terkumpul di satu titik. Kemudian gas yang terkumpul bisa diolah sebelum akhirnya aman dibuang.

"Gas berbau tak sedap itu biasanya adalah gas metana yang dilepaskan oleh bakteri. Nah gas ini bisa diambil untuk diolah sebagai bahan bakar atau dikumpulkan untuk dibakar agar baunya hilang," saran Anto.