Peneliti Temukan Miliaran Kehidupan 'Panas' di Bawah Permukaan Bumi

11 Desember 2018 19:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nematoda yang hidup di kedalaman 1,4 kilometer. (Foto: Gaetan Borgonie (Extreme Life Isyensya, Belgium))
zoom-in-whitePerbesar
Nematoda yang hidup di kedalaman 1,4 kilometer. (Foto: Gaetan Borgonie (Extreme Life Isyensya, Belgium))
ADVERTISEMENT
Peneliti dari Deep Carbon Observatory menemukan bahwa di bawah permukaan Bumi ternyata masih terdapat kehidupan. Ada banyak kehidupan di sana. Jumlahnya miliaran. Mereka bisa hidup dalam suhu yang sangat panas.
ADVERTISEMENT
Tim yang terdiri atas 1.200 peneliti dari 52 negara ini menemukan, makhluk-makhluk dari kedalaman Bumi mampu bertahan dalam keadaan panas yang ekstrem, tanpa cahaya, sumber nutrisi yang sedikit, dan tekanan yang kuat.
Biosfer di bawah permukaan Bumi ini diduga dihuni oleh mikroorganisme yang beratnya bila disatukan mencapai 15 hingga 23 miliar ton, lebih berat dari berat seluruh manusia yang hidup di planet ini.
Candidatus, bakteri yangd apat hidup dengan Hidrogen. (Foto: Greg Wanger dan Gordon Southam )
zoom-in-whitePerbesar
Candidatus, bakteri yangd apat hidup dengan Hidrogen. (Foto: Greg Wanger dan Gordon Southam )
Kehidupan di bawah permukaan Bumi ternyata sangat beragam dan masih banyak yang belum diketahui jenisnya. Saking beragamnya, peneliti menyamakan kehidupan di bawah permukaan Bumi ini seperti Amazon atau Kepulauan Galapagos.
"Ini seperti menemukan sumber baru kehidupan di Bumi," kata Karen Lloyd, profesor di University of Tennessee di Knoxville dikutip dari The Guardian. “Kami menemukan jenis makhluk hidup baru setiap saat. Kehidupan di dalam Bumi lebih beragam daripada di atasnya. ”
ADVERTISEMENT
Sampel yang diambil para peneliti berasal dari lubang hasil pengeboran sedalam lebih dari 5 kilometer dan dari sebuah situs pengeboran bawah laut digunakan untuk membangun model ekosistem di bawah permukaan Bumi untuk memperkirakan berapa banyak karbon yang ada di sana.
Pengambilan Sampel Air di kedalaman 1,3 kilometer di Afrika Selatan. (Foto: Gaetan Borgonie dan Barbara Sherwood Lollar)
zoom-in-whitePerbesar
Pengambilan Sampel Air di kedalaman 1,3 kilometer di Afrika Selatan. (Foto: Gaetan Borgonie dan Barbara Sherwood Lollar)
Hasil menunjukkan bahwa 70 persen bakteri dan arkea di Bumi mungkin hidup di bawah permukaan Bumi.
Bahkan, salah satu organisme yang hidup 2,5 kilometer di bawah permukaan Bumi telah terkubur di sana selama jutaan tahun dan tidak membutuhkan energi Matahari untuk hidup. Mikroorganisme yang disebut metanogen tersebut memproduksi metan yang digunakan untuk memperbaiki dan mengganti bagian tubuhnya yang rusak.
Peneliti sudah lama mencoba untuk mencari batas kehidupan, suatu tempat di Bumi yang tidak mungkin lagi dihuni oleh makhluk hidup jenis apa pun. Namun, semakin dalam mereka mencari, justru mereka terus menemukan kehidupan baru.
ADVERTISEMENT
Saat ini, mereka menemukan makhluk yang dapat hidup dengan suhu 122 derajat Celcius. Mereka meyakini, semakin dalam mereka mencari, maka akan ditemukan lagi makhluk hidup yang bisa bertahan dalam kondisi lebih panas.