Peneliti Temukan Seekor Lebah Tanpa Ibu tapi Punya 2 Ayah

1 Desember 2018 12:14 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi lebah madu (Foto: dok. European Parliament )
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi lebah madu (Foto: dok. European Parliament )
ADVERTISEMENT
Para peneliti menemukan seekor lebah madu betina yang unik. Lebah itu punya dua ayah dan tidak memiliki ibu. Menurut tim peneliti, temuan lebah dengan kondisi tersebut merupakan yang pertama kalinya dilaporkan.
ADVERTISEMENT
Untuk memahami keunikan dari temuan ini kita harus memahami bagaimana gender pada lebah terbentuk. Lebah madu dikenal sebagai hewan haplodiploid, sistem penentuan seksnya berarti betina berasal dari sel telur yang dibuahi dan jantan berasal dari sel telur yang tidak dibuahi.
Namun, sekitar satu atau dua persen muncul sistem baru yang disebut "sex mosaics" atau mosaik seks. Lebah yang mengalami sistem itu disebut sebagai hewan gynandromorph, yang memiliki beberapa karakteristik jantan atau betina.
Ilustrasi kumpulan lebah. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kumpulan lebah. (Foto: Pixabay)
Sarah Aamidor, peneliti dari University of Sydney, Australia, dan timnya sedang mempelajari lebah gynandromorph untuk bisa memahami fleksibilitas reproduksi lebah madu. Sejauh ini, para peneliti memang telah mengetahui gynandromorph muncul karena mutasi genetik, tapi bagaimana dan mengapa masih belum diketahui alasannya.
ADVERTISEMENT
Pada mamalia seperti manusia, ketika sel sperma memasuki dan membuahi sel telur, terjadi sebuah reaksi kimia untuk mencegah sel sperma lain untuk masuk. Namun pada lebah madu, ada lebih dari satu sel sperma yang bisa masuk ke sel telur, fenomena ini dikenal sebagai polyspermy.
Hal ini biasa terjadi pada gynandromorph dengan kondisi ada lebih dari satu sel sperma yang masuk ke sel telur dan bergabung dengan klaster sel awal.
"Mereka kemudian mulai melakukan pembelahan dan kemudian menjadi bagian dari embrio yang sedang berkembang," kata Aamidor, dilansir Newsweek.
Lebah (Foto: pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Lebah (Foto: pixabay)
Dalam riset yang hasilnya telah dipublikasikan di jurnal Royal Society Biology Letters ini, Aamidor dan timnya melakukan investigasi genetik kepada 11 lebah madu gynandromorph yang berasal dari 1 koloni yang sama. Setiap lebah madu dibedah, dipetakan, dan dikumpulkan jaringan tubuhnya. Tim peneliti mengekstrak DNA dari setiap sampel jaringan dan menganalisisnya secara individu.
ADVERTISEMENT
Para peneliti menemukan bahwa kebanyakan lebah madu gynandromorph memiliki tiga atau empat orang tua asli, biasanya dengan dua atau tiga ayah dan satu ibu. Selain itu, tim peneliti juga menemukan adanya seekor lebah yang berasal dari dua ayah dan tidak ada ibu.
Lebah itu kekurangan material genetik maternal. Hal ini membuat tim peneliti menduga ia merupakan hasil gabungan dua sel sperma.
"Pada mamalia, sebuah embrio tidak bisa berkembang dari dua ayah atau ibu. Jadi temuan ini memang mengejutkan. Fenomena ini mungkin terjadi karena lebah madu adalah polyspermy dan, sebagaimana ditunjukkan, sangat fleksibel dalam menggabungkan genome mereka, yang diduga akibat mereka adalah haplodiploid," tambah dia.
ADVERTISEMENT
Temuan adanya lebah betina dari dua sperma dan lebah dengan empat orang tua berbeda menunjukkan adanya pemahaman baru atas fleksibilitas reproduksi lebah madu. Tim peneliti menyimpulkan bahwa fleksibilitas ini mungkin juga ada di serangga haplodiploid lain, seperti semut dan tawon.
"Selain contoh yang sudah kita ketahui ini, kemungkinan ada suatu sistem sosial yang sama-sama mengejutkan dan masih belum diidentifikasi atau bahkan dibayangkan," tulis tim peneliti dalam hasil riset ini.
Elizabeth Duncan, pengajar zoologi di University of Leeds, Inggris, mengatakan bahwa temuan ini menunjukkan sangat sedikitnya pengetahuan kita atas reproduksi serangga.