news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Peneliti Ungkap Penyakit Misterius Pembunuh 15 Juta Orang Suku Aztec

16 Januari 2018 17:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Piramida Aztec. (Foto: jarmoluk via Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Piramida Aztec. (Foto: jarmoluk via Pixabay)
ADVERTISEMENT
Bayangkan pada 1545, dalam lima tahun saja, sekitar 15 juta orang suku Aztec Meksiko meninggal dunia. Sebanyak 80 persen dari populasi Aztec meninggal kala itu, menyebabkan peradaban ini takluk di tangan Spanyol.
ADVERTISEMENT
Penyakit mematikan ini dideskripsikan oleh seorang rahib dari tahun 1576 yang bernama Fray Juan de Torquemada dengan cukup mengerikan.
"Demam itu menular, membakar, dan terus berulang, itu semua sangat mengganggu, dan sangat letal. Lidah akan terasa kering dan hitam. Sangat haus."
Ia juga menambahkan bahwa warna urine penderita berubah-ubah menjadi hijau laut, hijau sayuran, dan hitam, terkadang berubah dari hijau ke warna pucat.
Sebenarnya banyak dugaan atas jenis penyakit yang dinamai cocoliztli oleh penduduk lokal ini, seperti cacar, campak, gondok, dan influenza. Tetapi pada Senin (15/1), para peneliti berhasil menemukan bahwa semua dugaan di atas tidak tepat.
Dilansir Science Alert, melalui studi yang dipublikasikan pada jurnal Nature Ecology and Evolution, tim peneliti dari Max Planck Institute berhasil mengidentifikasikan bahwa penyakit pembunuh tersebut adalah sejenis demam tifus. Hasil identifikasi tersebut berhasil ditemukan dari DNA milik korban.
ADVERTISEMENT
"Cocoliztli adalah wabah misterius yang bersejarah, dan telah bertahun-tahun banyak yang berspekulasi atas penyebabnya," kata Kirsten Bos, salah seorang peneliti dalam studi. "Ini adalah pertama kalinya DNA kuno secara sukses digunakan untuk mengidentifikasi kandidat patogennya (wabah)."
Para peneliti menggunakan sebuah teknik bernama Meta Genome Analyser Alignment Tool (MALT) pada tulang belulang dan menemukan sisa-sisa dari Salmonella enterica yang bernama Paratyphi C yang menyebabkan demam paratipus.
Tengkorak Manusia Tumbal Suku Aztec (Foto: Reuters/Henry Romero)
zoom-in-whitePerbesar
Tengkorak Manusia Tumbal Suku Aztec (Foto: Reuters/Henry Romero)
Kemungkinan besar Salmonella enterica ini terbawa hingga ke daerah Meksiko akibat orang Spanyol yang datang dari Eropa. Bahkan menurut catatan sejarah salah satu penyebab takluknya Aztec pada Spanyol adalah penyakit ini.
Memang wabah ini dianggap sebagai salah satu yang paling mematikan dalam sejarah umat manusia, dengan jumlah korban mendekati Wabah Hitam yang melanda Eropa pada abad ke-14.
ADVERTISEMENT
Tak Hanya Ungkap Sejarah
Temuan ini juga cukup penting bagi penelitian selanjutnya. Hal ini karena kesuksesan penggunaan MALT yang membuat para peneliti dapat membandingkan DNA yang diekstrak dengan jenis wabah atau penyakit yang ada.
"Ini adalah kemajuan penting dalam metode yang tersedia bagi kita, peneliti penyakit kuno," jelas Bos.
"Sekarang kita bisa mencari jejak molekuler dari banyak agen infeksi di dalam rekam arkeologi, hal ini menjadi relevan bagi banyak kasus yang penyebab sakitnya tidak diketahui."