Pengacara Hak LGBT Bakar Diri Kritisi Bahan Bakar Fosil

18 April 2018 7:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warna pelangi, lambang LGBT. (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Warna pelangi, lambang LGBT. (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
David Buckel, seorang pengacara yang membela kaum LGBT sekaligus aktivis lingkungan hidup, bunuh diri dengan cara membakar dirinya sendiri di Prospect Park, Brooklyn, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/4) waktu setempat. Akibat aksi bakar diri ini, Buckel meninggal di usia 60 tahun.
ADVERTISEMENT
Sebelum bunuh diri Buckel telah mengirimkan surat ke beberapa media, salah satunya The New York Times. Dalam surat bunuh diri itu, ia menuturkan polusi benar-benar telah mengotori Bumi.
"Polusi mengacaukan planet kita, dan masuk ke kehidupan manusia melalui udara, tanah, air dan cuaca. Sebagian manusia di planet ini sekarang menghirup udara yang tidak sehat karena (dikotori oleh) bahan bakar fosil, dan banyaknya orang yang mengalami kematian dini, seperti kematian saya, karena bahan bakar fosil, mencerminkan apa yang kita lakukan terhadap diri kita sendiri,” kata Buckel dalam suratnya tersebut.
Selain diterima oleh The New York Times, pesan tersebut juga ditemukan di sebuah kereta belanjaan yang berada tidak jauh dari tempat ia membakar diri.
Jeff Buckel, pengacara pembela LGBT. (Foto: Jeff Zelevansky/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Jeff Buckel, pengacara pembela LGBT. (Foto: Jeff Zelevansky/Reuters)
Buckel selama ini dikenal aktif membela hak-hak LGBT melalui organisasi advokasi LGBT bernama Lambda Legal. Salah satu kasus yang pernah ia tangani adalah ia pernah menggugat pramuka Amerika Serikat karena tidak mau menerima anggota yang homoseksual.
ADVERTISEMENT
Kasus yang paling mengangkat namanya adalah ketika ia membela Brandon Teena, remaja transgender yang meninggal dunia setelah diperkosa dan dibunuh di Nebraska. Kisah Teena ini kemudian diangkat menjadi film yang dibintangi Hillary Swank dengan judul 'Boys Don’t Cry'.
Setelah meninggalkan Lambda Legal, Buckel kemudian menjadi aktivis lingkungan hidup dan pada akhirnya memilih untuk membakar dirinya sendiri dengan bahan bakar fosil yang ia anggap mematikan.
Camilla Taylor, direktur Lambda Legal mengatakan kepada Huffington Post bahwa berita kematian Buckel sangat menyakitkan. Ia mengenang perjuangan Buckel, termasuk di antaranya upaya Buckel untuk mencegah perundungan (bullying) pada remaja LGBT.
“Advokasinya berhasil memecahkan berbagai miskonsepsi dan menunjukkan pentingnya bagi gerakan kami untuk membela kaum LGBT muda yang dikucilkan,” kata Taylor.
ADVERTISEMENT