news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pengalaman Menaiki Kapal Riset LIPI di Perairan Muara Baru

24 April 2019 19:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapal Riset LIPI. Foto: Alfaddillah /kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kapal Riset LIPI. Foto: Alfaddillah /kumparan
ADVERTISEMENT
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) memiliki sebuah kapal riset demi penelitian kelautannya. Namanya adalah Kapal Riset Baruna Jaya VIII. Ini adalah kapal riset kedua milik LIPI. Pada Senin (22/4), kumparan mendapat kesempatan menaiki kapal besar yang sedang bersandar di Pelabuhan Muara Baru ini.
ADVERTISEMENT
Saat akan menaiki kapal Baruna Jaya VIII, kumparan melihat beberapa kapal riset lembaga lainnya di perairan Muara Baru. Ada kapal Baruna Jaya III milik BPPT dan kapal riset lain milik Kementerian Perikanan dan Kelautan Indonesia yang sedang bersandar di samping Baruna Jaya VIII.
Kapal Baruna Jaya VIII sendiri telah mengabdi bagi bidang penelitian kelautan Indonesia sejak 1998. Meski usianya lebih dari 20 tahun, sistem navigasi dan fasilitas riset kapal seberat 1.200 ton ini tetap mumpuni. Selain itu, kapal berwarna putih ini juga telah dilengkapi dengan kemudi pilot otomatis.
"Walaupun sudah tua, Baruna Jaya VIII mampu melakukan berlayar selama 200 kali selama setahun. Biasanya kita di laut itu 20 hari,” ujar Kapten Kapal Baruna Jaya VIII, Rusli Mansur.
Ruangan Nahkoda di Kapal Riset LIPI. Foto: Alfaddillah /kumparan
Menurut penjelasan Mansur, Baruna Jaya VIII mampu berlayar selama empat bulan. Bahkan jarak tempuhnya lumayan jauh. Mansur mengatakan Baruna Jaya VIII bisa berlayar hingga daerah Papua.
ADVERTISEMENT
Fasilitas riset di Baruna Jaya VIII juga tak kalah keren. Kapal dengan panjang 53 meter ini punya lima laboratorium di dalamnya. Mulai dari Laboratorium Biologi, Multipurpose Laboratorium, Laboratorium Kimia, Laboratorium Space Clean, dan Central Laboratorium of Electronic Data.
Baruna Jaya VIII juga dilengkapi dengan 23 sensor berbeda. Di antara sensor-sensor itu adalah Conductivity Temperature Depth (CTD) untuk mengukur karakteristik air seperti suhu, salinitas, tekanan, kedalaman, dan densitasnya, dan Acoustic Doppler Current Profiler (ADCP) untuk megukur kecepatan arus air.
Para peneliti LIPI biasanya memanfaatkan kapal berlantai lima ini untuk bermacam jenis riset berbeda. Mulai dari survei geofisika, seismik, hidrografi, oseanografi, biologi, dan penelitian lingkungan laut.
Kepala LIPI, Laksana Tri Handoko (kiri) saat menduduki kursi Nahkoda. Foto: Alfaddillah /kumparan
Biasanya penelitian menggunakan kapal riset ini bisa berlangsung hingga berhari-hari. Untungnya, para peneliti tidak perlu khawatir soal tempat tidur. Di kapal ini tersedia 20 kamar lengkap dengan pendingin ruangan. Ada juga ruang santai, ruang kesehatan, dan ruang rapat untuk membantu para periset saat menggunakan kapal.
ADVERTISEMENT
Adapun untuk kebutuhan air bersih, Baruna Jaya VIII punya fasilitas pengolahan air laut. Fasilitas itu mampu mengolah enam ton air laut menjadi air bersih setiap harinya.
Rencananya, LIPI akan menambah tiga kapal riset lagi. Ini diungkap langsung oleh Kepala Lembaga Pengetahuan Indonesia LIPI, Laksana Tri Handoko. Di atas Baruna Jaya VIII Handoko membeberkan rencana pembelian tiga kapal penjelajah samudra berukuran 75 meter.
Demi pembelian ini LIPI rencananya akan meminjam dana sebanyak 110 juta dolar AS atau sekitar Rp 1,5 triliun dari Bank Pembangunan Perancis (AFT).