Penjelasan BMKG soal Isu Tsunami di Tapanuli Tengah 10 Januari 2019

10 Januari 2019 9:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono (kanan). (Foto: Raga Imam/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono (kanan). (Foto: Raga Imam/kumparan)
ADVERTISEMENT
Beredar isu telah terjadi tsunami di daerah Tapanuli Tengah, Sumatra Utara, pada Kamis (10/1) pukul 02.30 WIB. Hal ini menimbulkan banyak pertanyaan dari netizen soal kebenaran kabar ini kepada Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui akun resminya @infoBMKG.
ADVERTISEMENT
BMKG lantas memberikan pernyataan resmi soal isu tersebut melalui Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono. Rahmat berkata pihaknya segera melakukan analisis rekaman data sinyal seismik dari sensor terdekat.
Hasil rekaman data menunjukkan, tidak ada aktivitas kegempaan di wilayah Tapanuli dan sekitarnya.
Pengamatan juga dilakukan di stasiun pasang surut (tide gauge) yang berada di Sumatera Utara, ayitu di Sibolga, Gunung Sitoli, Lahewa, Teluk Dalam, Pulau Tello, dan Tanabala. Hasilnya juga tidak terlihat adanya perubahan gelombang air laut yang signifikan, yang terjadi hanya gejala normal pasang surut harian.
Pengamatan lapangan oleh BMKG Pinangsor, Sibolga, dan BMKG Gunung Sitoli, Nias, juga tidak menemukan adanya gejala tsunami.
Berdasarkan hasil analisis data dan pengamatan langsung di lapangan, BMKG menyimpulkan bahwa informasi tsunami di Tapanuli Tengah merupakan kabar palsu alias hoaks.
ADVERTISEMENT
BMKG mengimbau agar masyarakat tidak mempercayai isu-isu tentang tsunami dan kembali melakukan kegiatan seperti bias.
“Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” tulis Rahmat dalam pernyataan resmi yang diterima kumparan, Kamis (10/1).