Penyanyi Barbra Streisand Mengkloning Anjingnya yang Sudah Mati

6 Maret 2018 7:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Samantha dan Barbra Streisand  (Foto: Barbra Streisand/Twitter dan Lifescript/Wikimedia)
zoom-in-whitePerbesar
Samantha dan Barbra Streisand (Foto: Barbra Streisand/Twitter dan Lifescript/Wikimedia)
ADVERTISEMENT
Penyanyi dan aktris asal Amerika Serikat, Barbra Streisand, kehilangan anjing kesayangannya pada tahun lalu. Nama anjingnya itu adalah Samantha alias Sammie.
ADVERTISEMENT
Karena begitu menyayangi Sammie dan sengat kehilangan atas kepergiannya, Streisand kemudian memutuskan untuk ‘menghidupkan kembali’ anjing kesayangannya itu melalui teknologi kloning.
Miss Scarlet dan Miss Violet
Sekarang ini, Streisand sedang mengasuh dan membesarkan anjing bernama Miss Scarlet dan Miss Violet yang merupakan hasil dari replika genetik dari Sammie.
Berapakah uang yang harus dikeluarkan oleh penyanyi lagu ‘The Way We Were’ itu untuk mengkloning anjing kesayangannya tersebut?
Kalian yang berminat untuk mengkloning hewan peliharaan kesayangan kalian, harus menyiapkan uang setidaknya Rp 1,4 miliar. Selain itu, kalian harus bersiap kecewa dengan hasilnya karena Miss Scarlett dan Miss Violet sendiri tidak mirip-mirip betul seperti Sammie.
Miss Scarlet dan Miss Violet  (Foto: Barbra Streisand/Twitter)
zoom-in-whitePerbesar
Miss Scarlet dan Miss Violet (Foto: Barbra Streisand/Twitter)
Riwayat Kloning
Penelitian kloning sudah dilakukan sejak tahun 1960-an ketika John Gurdon, ahli biologi Inggris menunjukkan bahwa nukleus dalam telur kodok bisa ditukar dengan nukleus lainnya yang diekstrak dari sel usus. Dan telur tersebut bisa tetap menjadi kecebong.
ADVERTISEMENT
Teknik yang sama kemudian dilakukan pada hewan lain, contohnya domba Dolly yang merupakan hewan hasil kloning pertama pada tahun 1996.
Kloning di kisah-kisah fiktif seringkali digambarkan sebagai cara untuk menciptakan kembaran yang sama persis dari suatu makhluk hidup, namun kenyataannya tidak semudah itu.
Dolly, domba hasil kloning pada 1996  (Foto: USA News)
zoom-in-whitePerbesar
Dolly, domba hasil kloning pada 1996 (Foto: USA News)
Tidak Pasti Sama
Dalam wawancara dengan Variety, Streisand mengatakan kedua anjing barunya itu memiliki kepribadian yang lain dari Sammie dan ia menunggu sampai keduanya dewasa agar ia bisa melihat apakah kedua anjing barunya itu memiliki mata yang sama dengan Sammie.
Observasi Streisand ini merupakan bukti bahwa manusia yang kembar identik dan juga berbagi gen seringkali memiliki perbedaan dalam kepribadian, kesehatan, dan bahkan rupa fisik.
Gen bukanlah satu-satunya penentu kemiripan, karena menurut para ilmuwan, faktor lingkungan juga bisa membentuk perkembangan seseorang dan kepribadiannya saat dewasa. Respons pertumbuhan terhadap alam disebut sebagai plastisitas.
ADVERTISEMENT
Selama lebih dari dua dekade, ahli biologi mempelajari bagaimana plastisitas juga berpengaruh pada molekul dan sel. Dan ternyata, banyak hal yang dibentuk oleh faktor epigenetik, seperti molekul yang berhubungan dengan DNA, dan fitur struktural dari kromosom.
Faktor-faktor epigenetik ini juga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan seperti makanan, stres, bahkan interaksi sosial.
Tidak Bisa Menghidupkan Kembali yang Sudah Mati
Russell Bonduriansky ahli biologi evolusioner dari UNSW menulis di The Conversation bahwa Miss Scarlet dan Miss Violet berbeda dengan Sammie dalam banyak hal meski ketiganya memiliki genom yang sama.
Miss Scarlet dan Miss Violet tumbuh dari sel telur yang berbeda dan dikandung dalam rahim yang berbeda dengan tempat Sammie dikandung dulu. Selain itu, mereka juga dibesarkan oleh ibu yang berbeda.
ADVERTISEMENT
Perbedaan pengalaman dan interaksi sosial yang Miss Scarlet dan Miss Volet punya juga menyebabkan mereka memiliki kepribadian yang berbeda dengan Sammie.
Karena itu, kloning, seberapapun mahalnya, belum bisa ‘menghidupkan kembali’ hewan peliharaanmu yang sudah mati.
Sisi baiknya, kloning ini merupakan tanda bahwa bahkan orang-orang yang kembar identik pun tetap unik satu sama lain dan tidak bisa direproduksi ulang. Masing-masing kita adalah individu-individu yang istimewa.