Perbedaan Jantan dan Betina Suatu Spesies Tingkatkan Risiko Kepunahan

17 April 2018 8:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kura-kura Darat dari Sulawesi Terancam Punah (Foto: ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah)
zoom-in-whitePerbesar
Kura-kura Darat dari Sulawesi Terancam Punah (Foto: ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah)
ADVERTISEMENT
Dalam suatu riset yang dipublikasikan di jurnal Nature, para peneliti mempelajari fosil dari binatang krustasea kecil untuk melihat hubungan antara perbedaan bentuk antar dua gender suatu spesies dengan risiko kepunahannya.
ADVERTISEMENT
Dilansir Newsweek, krustasea atau binatang air berkulit keras yang dipelajari itu bernama ostracoda yang berasal dari periode kapur atau Cretaceous, antara 66 hingga 84 juta tahun lalu.
Dalam riset tersebut para peneliti mempelajari 94 ostracoda, dan menemukan bahwa spesies dengan perbedaan bentuk tubuh antar gender yang besar memiliki risiko punah 10 kali lebih besar.
Selain itu, ditemukan juga bahwa jantan yang terlalu banyak mempercantik dirinya agar mendapatkan pasangan kehilangan kemampuan untuk memiliki fungsi bertahan hidup.
Hal ini karena penampakan fisik yang menarik tak hanya menarik pasangan saja, predator pemangsa juga akan semakin tertarik untuk menyerang melihat penampakan fisik yang menarik.
Ostracoda (Foto: Anna33/Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Ostracoda (Foto: Anna33/Wikimedia Commons)
Menurut Jonathan Payne, profesor ilmu geologi di Standford University, riset ini memberikan suatu indikasi kuat dan juga suatu dokumentasi dari catatan fosil bahwa dimorfisme seksual dapat meningkatkan risiko kepunahan.
ADVERTISEMENT
Dimorfisme seksual adalah suatu sebutan bagi perbedaan antara jantan dan betina dalam satu spesies yang sama. Contohnya adalah ukuran, warna serta keberadaan atau ketidakberadaan bagian tubuh.
Namun sayangnya fosil-fosil ostracoda tersebut tidak bisa menjelaskan apakah hal yang sama dapat terjadi pada manusia. Tapi menurut Payne, hasil riset ini dapat menjadi langkah awal bagi studi lain di masa depan.
Payne juga berpendapat bahwa dengan menemukan hubungan yang sama pada spesies selain ostracoda dapat membuktikan hubungan antara dimorfisme seksual dengan risiko kepunahan. Temuan ini dapat membantu para peneliti memahami risiko kepunahan dari makhluk hidup yang masih ada.