Perbedaan Kondisi Psikologis antara Kucing yang Kidal dan Tidak Kidal

25 Januari 2018 19:47 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi cakar kucing, (Foto: Rihaij via Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi cakar kucing, (Foto: Rihaij via Pixabay)
ADVERTISEMENT
Sama seperti manusia, kucing pun ada yang kidal dan ada yang tidak. Para peneliti dari Queen’s University Belfast telah membuktikannya.
ADVERTISEMENT
Para ilmuwan itu telah melakukan penelitian dengan mengamati 44 kucing untuk mengetahui cakar manakah yang paling dominan digunakan oleh masing-masing kucing itu. Setiap kegiatan para kucing seperti ketika sedang mengambil makanan, berbaring, ketika turun tangga, dan masuk ke kotak pasirnya, telah mereka amati.
Sekitar satu pertiga kucing ternyata memiliki cakar dominan pada sisi kanan, sementara sepertiga lainnya dominan pada cakar kiri. Adapun sepertiga sisanya tidak memiliki cakar yang dominan.
Ilustrasi kucing hitam (Foto: pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kucing hitam (Foto: pixabay)
Dari hasil penelitian ini, sebagaimana dilansir Newsweek, diketahui bahwa kucing kidal lebih banyak didominasi oleh kelompok jantan daripada betina.
Hasil ini agak sedikit berbeda dengan hasil yang didapatkan dari penelitian sebelumnya yang juga dilakukan oleh para peneliti di Queen’s University Belfast. Dari hasil penelitian sebelumnya, setengah dari kucing yang diteliti memiliki cakar dominan, sementara setengahnya lagi tidak.
ADVERTISEMENT
Dalam sesi wawancara dengan National Public Radio, penulis dari studi ini mengatakan ada hubungan antara cakar mana yang digunakan oleh kucing dengan keadaan psikologis dan kepribadian mereka.
Peneliti Deborah Wells berkata kepada National Public Radio bahwa cakar mana yang dominan digunakan kucing dapat menunjukkan kerentanan mereka terhadap stres.
Bermain dengan kucing. (Foto: Youtube)
zoom-in-whitePerbesar
Bermain dengan kucing. (Foto: Youtube)
“Kucing yang kidal memiliki otak kanan yang dominan, menunjukkan rasa takut lebih besar daripada kucing yang tidak kidal yang memiliki otak kiri lebih dominan,” kata Wells.
Wells dan koleganya pada tahun 2016 menemukan bahwa kucing yang tidak punya cakar dominan cenderung kurang penyayang, patuh, ramah, dan lebih agresif. Adapun kucing yang tidak kidal lebih senang bermain.
Ketika kucing menggunakan cakarnya, itu bisa menunjukkan cakar yang dominan. Menurut New York Times, ketika kucing menggunakan cakar, ia bisa jadi sedang mengalami ‘whisker fatigue’, kondisi yang biasanya muncul ketika kucing merasa terganggu karena kumisnya terkena tempat makannya.
Kucing. (Foto: Thinkstock/Ramaboin)
zoom-in-whitePerbesar
Kucing. (Foto: Thinkstock/Ramaboin)
Apapun cakar dominan yang digunakan oleh kucingmu, kamu tetap harus mengawasi tanda-tanda stres pada hewan peliharaanmu itu, salah satunya adalah kebiasaan ia menjilat tubuhnya secara berlebihan.
ADVERTISEMENT
Ciri stres lainnya pada kucing adalah ia tiba-tiba senang bersembunyi, makan, dan minum lebih sedikit dari biasanya, serta tidak mau menggunakan bak pasirnya.
Apakah kucing peliharaanmu kidal atau menunjukkan tanda-tanda stres?