Permen Ganja Bikin Kakek 70 Tahun Alami Serangan Jantung

18 Februari 2019 8:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi permen lolipop Foto: Thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi permen lolipop Foto: Thinkstock
ADVERTISEMENT
Seorang pria lanjut usia di Kanada alami serangan jantung. Ada dugaan serangan jantung yang dialaminya itu disebabkan oleh sebuah permen isap ganja yang mengandung dosis tinggi tetrahydrocannabinol (THC).
ADVERTISEMENT
Zat ini merupakan zat kimia psikoaktif utama yang terdapat pada ganja.
Kejadian memilukan ini bermula ketika pria berusia 70 tahun tersebut memutuskan untuk mencoba ganja dengan alasan medis. Ia ingin menggunakan ganja untuk mengatasi rasa sakit di sendinya akibat osteoartritis dan mempermudah dirinya tidur.
Menurut laporan di Canadian Journal of Cardiology, pria ini pernah mengisap ganja sewaktu muda. Namun ketika ia memakan sebuah lolipop ganja, setengah jam setelahnya ia mulai mengalami halusinasi mengerikan yang diikuti dengan rasa sakit parah di dadanya.
Patut diketahui bahwa permen ganja yang ia konsumsi mengandung 90 miligram THC. Dosis itu 12 kali lebih tinggi dibanding yang ada pada satu lintingan rokok ganja.
Ilustrasi daun ganja. Foto: Pixabay
Akibatnya, pria itu dilarikan ke rumah sakit dan divonis mengalami serangan jantung. Ia memang punya riwayat penyakit jantung, namun berkat pengobatan yang ia alami, selama lebih dari dua tahun pria itu tidak pernah mengalami masalah pada jantungnya.
ADVERTISEMENT
Peneliti pada studi kasus tersebut menduga dosis tinggi THC menyebabkan terjadinya tekanan tiba-tiba dan tak terduga pada tubuh si pria yang namanya dirahasiakan itu. Menurut mereka, dosis tinggi THC menyebabkan halusinasi dan membuat kecemasan pada si pria.
Hal tersebut menyebabkan peningkatan pada detak jantung, tekanan darah, dan hormon stres katekolamin. Para peneliti menjelaskan bahwa semuanya memiliki efek berbahaya bagi jantung.
Ilustrasi penyakit jantung. Foto: Thinkstock
Saat ini memang sedang terjadi peningkatan legalisasi ganja untuk kepentingan medis atau lainnya di AS dan Kanada. Walau begitu, para peneliti memperingatkan bahwa orang-orang harus menyadari kalau ganja, seperti obat-obatan lainnya, bisa membahayakan kesehatan jika tidak dikonsumsi dengan benar.
"Ganja bisa menjadi suatu alat bermanfaat bagi banyak pasien, terutama untuk mengatasi rasa sakit dan mual," kata peneliti utama studi kasus ini, Dr. Alexandra Saunders.
ADVERTISEMENT
"Pada waktu yang sama, seperti obat-obatan lainnya, ganja juga punya risiko dan efek samping," tambah dia, dalam pernyataan yang dilansir Live Science.
Ganja dan masalah jantung
Ini bukan pertama kalinya kasus seperti ini terjadi. Pada 2014, kejadian serupa pernah terjadi di Inggris. Bedanya kasus 2014 terjadi pada seorang pemuda yang mengalami serangan jantung setelah mengisap rokok ganja.
Meski begitu, sebuah riset yang terbit di jurnal Annals of Internal Medicine pada 2018 menyimpulkan bahwa tidak ada bukti cukup untuk menentukan efek ganja terhadap risiko serangan jantung.
Ilustrasi peyakit jantung. Foto: Thinkstock
Sementara itu, Dr. Neal Benowitz, profesor kedokteran di University of California, menjelaskan bahwa ada tiga kemungkinan ganja bisa membahayakan jantung. Pertama saat menghisap asap ganja, kedua saat THC masuk ke dalam sistem kardiovaskular, atau efek tak langsung dari THC yang berhubungan dengan rasa cemas serta halusinasi, seperti kasus ini.
ADVERTISEMENT
Benowitz menyarankan agar pasien yang memiliki riwayat sakit jantung untuk menggunakan produk ganja yang hanya mengandung senyawa cannabidiol (CBD). Ia menambahkan bahwa pasien sebaiknya menghindari asap dari rokok ganja dan menggunakan dosis terkecil yang ada.
"Memahami dosis yang sesuai kemungkinan besar bisa mencegah kandungan racun pada pasien," papar Benowitz.
Untuk kasus ini, pria malang tersebut mengaku dirinya kesulitan melakukan kegiatan sehari-harinya setelah mengalami serangan jajntung. Ia juga mengaku tidak bisa menggunakan tubuhnya sebaik dulu.