Pertama Kalinya, Bumi Akan Berkomunikasi dengan Negara di Luar Angkasa

7 Desember 2017 14:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bayangan Asgardia oleh James Vaughan (Foto: James Vaughan)
zoom-in-whitePerbesar
Bayangan Asgardia oleh James Vaughan (Foto: James Vaughan)
ADVERTISEMENT
Pekan ini, untuk pertama kalinya Bumi akan berkomunikasi dengan sebuah negara yang berada di luar angkasa.
ADVERTISEMENT
Namun jangan bayangkan negara luar angkasa seperti negara-negara di film fiksi sains yang memiliki lahan, penduduk, dan pemerintahan. ‘Negara’ ini hanya sebesar alat pemanggang roti.
Kalian mungkin masih ingat adanya proyek untuk mendirikan negara utopis bernama Asgardia oleh ilmuwan dan pebisnis asal Rusia, Igor Ashurbeyli. Nah, satelit kecil Asgardia-1 telah diluncurkan sebagai bagian dari proyek berdirinya negara tersebut.
“Secara hukum, satelit tersebut sudah bisa disebut sebagai wilayah teritorial Asgardia,” kata Ashurbeyli dilansir CNET.
Meski Ashurbeyli yakin ada hukum yang membenarkan pernyataannya, perdebatan mengenai satelit Asgardia-1 masih terus terjadi: Apakah sebuah satelit yang tidak dihuni siapa pun bisa disebut sebagai negara?
Satelit Asgardia-1 (Foto: Asgardia)
zoom-in-whitePerbesar
Satelit Asgardia-1 (Foto: Asgardia)
Satelit Asgardia-1 telah dibawa oleh pesawat luar angkasa Cygnus. Pesawat ini sudah sampai dan terhubung dengan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS/International Space Station) sambil para astronaut mengantarkan persediaan makanan dan minuman. Hanya tinggal menunggu waktu bagi satelit Asgardia-1 untuk berkomunikasi dengan awak di Bumi pada 7 Desember ini.
ADVERTISEMENT
Jika Asgardia-1 sukses diluncurkan, satelit ini akan mengorbit Bumi. Dan kemudian, sekitar 30 menit setelahnya, ia akan mengirimkan pesan ke Bumi.
Saat ini, siapapun bisa mendaftarkan diri untuk menjadi warga negara Asgardia asal mematuhi hukum yang berlaku. Hukum yang digunakan memakai paham pasifisme (cinta damai) dan semua warga negara Asgardia harus mengakui Ashurbeyli sebagai kepala negara.
Ashurbeyli mengatakan, semua warga negara Asgardia mendapat wadah penyimpan sebesar 300kb per orang di Asgardia-1. Ashurbeyli mengajak mereka untuk mengunggah foto atau dokumen pribadi lainnya untuk menandakan mereka adalah penduduk Asgardia.
Ashurbeyli meyakini satelit Asgardia-1 ini merupakan langkah kecil pertama menuju visi yang jauh lebih besar, yakni tinggalnya orang-orang Asgardian secara fisik di luar angkasa sana.
ADVERTISEMENT