Perubahan Iklim Bisa Ubah Kandungan Kimia Dalam Air

7 Januari 2018 19:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi perubahan iklim. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perubahan iklim. (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Sebuah studi menunjukkan bagaimana pemanasan global dapat mengubah kandungan kimia dalam air di Kutub Utara secara drastis. Kandungan kimia bernama radium-228 di Samudra Arktik meningkat banyak selama lebih dari satu dekade ini, seiring dengan mencairnya es di Kutub Utara.
ADVERTISEMENT
Peristiwa ini tidak hanya menunjukkan betapa rumitnya efek dari pemanasan global, tapi juga dapat menunjukkan ada perubahan signifikan terhadap kehidupan di lautan dan rantai makanan di Kutub Utara, seperti dikutip dari Woods Hole Oceanographic Institution di Massachusetts.
"Kami memperkirakan adanya perubahan dalam unsur hara, karbon, dan ada jejak logam, hal ini berpotensi untuk mempengaruhi produktivitas biologis dan juga spesies yang hidup di permukaan air Kutub Utara," demikian dituliskan dalam artikel hasil penelitian tersebut.
Radium-228 sudah lama digunakan oleh para peneliti untuk melihat pergerakan tanah dan endapan ke laut. Dalam studi ini, data diambil dari 69 tempat selama dua bulan perjalanan di tahun 2015.
Bila dibandingkan dengan data sebelumnya yang diambil tahun 2007, terjadi kenaikan angka radium-228 hampir dua kali lipat.
Perubahan iklim dunia (Foto: Dok. Nasa)
zoom-in-whitePerbesar
Perubahan iklim dunia (Foto: Dok. Nasa)
Untuk mengetahui kenapa terjadi kenaikan angka radium tersebut, tim peneliti mengamati pergerakan es dan air dari Rusia di sepanjang aliran air Transpolar yang mengalir di antara Kutub Utara hingga Siberia. Hasilnya, ditemukan endapan dari lempengan es Siberia Timur yang menuju ke Kutub Utara melalui Rusia, dan di sanalah terjadi peningkatan kandungan radium.
ADVERTISEMENT
Menurut para peneliti, berkurangnya es di kawasan pesisir Rusia telah menyebabkan meningkatnya jumlah ombak akibat semakin banyaknya area yang dipenuhi air karena es yang mencair. Ombak ini kemudian melepaskan lebih banyak endapan ke dasar laut. Endapan tersebut mengandung radium dan komponen lainnya.
Bertambahnya unsur hara, karbon, dan unsur kimia lainnya dapat mengubah kehidupan dari plankton yang berada di tingkat paling bawah dalam rantai makanan. Dengan berubahnya plankton, maka seluru ekosistem dapat berubah.
Hal lainnya yang dapat terjadi adalah ombak yang membawa endapan yang mengandung unsur kimia dan dapat menyebabkan erosi di pesisir. Ombak ini juga dapat meningkatkan suhu di Kutub Utara yang kemudian menyebabkan air tawar mengalir semakin deras.
Aliran air tawar yang memenuhi lautan dapat mengubah unsur kimia dalam lautan. Karenanya, para ilmuwan meminta partisipasi para ahli geokimia kelautan dari seluruh dunia untuk ikut memantau kadar radium di lautan.
ADVERTISEMENT
Sebelum ada data yang lebih akurat, peneliti belum bisa mengetahui bagian laut mana saja yang berubah akibat perubahan zat kimia di Samudra Arktik.
"Penting untuk terus memantau pergerakan lempengan es di permukaan Kutub Utara untuk memahami efek dari perubahan iklim terhadap sumber daya kimiawi, biologis, dan ekonomis di Samudra Arktik." tulis peneliti.