Perubahan Iklim Membuat Serangga Makin Lapar dan Rusak Tanaman

2 September 2018 13:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hama belalang beracun (Foto: ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)
zoom-in-whitePerbesar
Hama belalang beracun (Foto: ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)
ADVERTISEMENT
Perubahan iklim ternyata membawa dampak buruk terhadap tumbuhan pangan yang ditanam oleh manusia. Akibat pemanasan global, hama serangga menjadi semakin lapar dan semakin merusak tanaman-tanaman pertanian.
ADVERTISEMENT
Diperkirakan, hama seranggan memakan sekitar 20 persen tumbuhan pangan yang ditanam oleh manusia. Hal ini disebabkan suhu yang semakin panas akan mempercepat metabolisme serangga dan membuat mereka menjadi lebih mudah lapar.
Siklus hidup serangga pun akan menjadi lebih cepat dan menyebabkan mereka bereproduksi lebih cepat. Kedua hal tersebut dapat membawa dampak yang besar terhadap pertanian.
Penelitian ini memperkirakan, setiap kenaikan suhu sebanyak satu derajat Celcius yang terjadi akibat pemanasan global, maka jumlah tanaman pangan, gandum, jangung, dan beras, yang rusak akibat hama serangga akan meningkat sebesar 10 hingga 25 persen.
“Serangga telah memakan satu dari delapan loyang roti sebelum sebelum sempat dibuat,” kata Curtis Deutsch, profesor oseanografi kimiawi di University of Washington, kepada New York Times.
ADVERTISEMENT
“Bila kenaikan suhu terjadi hingga empat derajat seperti yang diramalkan berbagai model iklim pada akhir abad ini, maka serangga akan memakan dua dari delapan loyang roti," jelasnya.
Michael Hoffmann, seorang profesor entomologi dan direktur eksekutif Institut Cornell For Climater Smart Solutions juga mengatakan ada beberapa serangga yang menyukai suhu yang lebih hangat. Serangga semacam ini justru akan diuntungkan dengan terjadinya peningkatan suhu.
Semakin banyak serangga yang menjadi hama, maka akan semakin banyak pestisida yang digunakan untuk mengatasi masalah ini. Dan hal ini hanya akan menjadi sebuah 'lingkaran setan', karena semakin banyak pestisida yang digunakan maka akan semakin besar dampaknya pada lingkungan.
Menyemprot hama cabai dengan insektisida. (Foto: Antara/Fikri Yusuf)
zoom-in-whitePerbesar
Menyemprot hama cabai dengan insektisida. (Foto: Antara/Fikri Yusuf)
Ini dikarenakan semakin banyak pestisida yang dibutuhkan, maka zat kimia di dalamnya dapat menyebabkan kerusakan lingkungan serta membuat tanaman menjadi tidak sehat lagi.
ADVERTISEMENT
Belum lagi, pemanasan global dapat membuat tanaman membutuhkan lebih banyak air, sementara air akan menjadi lebih cepat kering, sehingga ada atau tidak ada masalah hama serangga, pemanasan global tetap membawa dampak buruk kepada pertanian.
Curtis mengatakan, satu-satunya solusi untuk mengatasi masalah ini adalah dengan mengurangi tingkat gas rumah kaca yang dihasilkan oleh manusia.