Perubahan Wujud Manusia dalam 1.000 Tahun ke Depan

30 Oktober 2018 7:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mengurangi Risiko Iritasi Kulit (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Mengurangi Risiko Iritasi Kulit (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Yang tetap di dunia ini hanyalah perubahan. Hal itu pulalah yang terjadi pada manusia. Dalam 150 tahun terakhir manusia bertambah tinggi sekitar 10 sentimeter dan selama 65 tahun terakhir rata-rata umur manusia telah bertambah berkat kemajuan di bidang ilmu pengetahuan.
ADVERTISEMENT
Perubahan-perubahan yang dialami manusia masih akan terus terjadi hingga ratusan bahkan ribuan tahun ke depan. Jika tidak punah dihantam meteor atau perang nuklir, kira-kira bagaimana ya wujud manusia dalam seribu tahun ke depan?
Robot nano dalam tubuh manusia
ASAP Science melaporkan, di masa depan perkembangan teknologi komputer yang sangat cepat diprediksi akan membuat manusia lebih terintegrasi dengan robot.
Para peneliti memprediksi akan ada robot nano yang "hidup" di dalam tubuh manusia sehingga meningkatkan kemampuan alami tubuh manusia. Hal tersebut akan menimbulkan fenomena yang disebut transhumanisme, yakni umat manusia bisa berevolusi melebihi keterbatasan mental dan fisiknya dengan bantuan ilmu pengetahuan serta teknologi.
Ilustrasi kecerdasan buatan. (Foto: Gerlat/Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kecerdasan buatan. (Foto: Gerlat/Pixabay)
Kemajuan ini juga akan mempengaruhi kehidupan masyarakat kita. Diprediksi di masa depan, berkat bantuan robot nano, bangunan-bangunan atau rumah bisa dibangun dan juga dibongkar dengan mudah.
ADVERTISEMENT
Jadi di masa depan, bisa saja lokasi rumah kita dimanfaatkan untuk hal lain ketika kita pergi kerja di pagi hari dan kembali jadi rumah di malam harinya.
Penurunan jumlah bahasa dan peningkatan orang berkulit gelap
Selain keberadaan robot nano dalam tubuh manusia, jumlah orang berkulit gelap juga diprediksi akan bertambah. Menurut ASAP Science, hal ini disebabkan oleh meningkatnya suhu udara dan memburuknya lapisan ozon sehingga radiasi ultraviolet (UV) pun meningkat.
Dalam kondisi seperti ini, kulit gelap berfungsi untuk melindungi pemiliknya dari sengatan UV.
Ilustrasi Bahasa-bahasa di Dunia (Foto: Getty Images)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bahasa-bahasa di Dunia (Foto: Getty Images)
Selain semakin banyak manusia yang berkulit gelap, manusia diprediksi juga akan bertambah tinggi dan semakin kurus. Sebab, bentuk tubuh seperti inilah yang jauh lebih baik dalam menghilangkan panas tubuh.
ADVERTISEMENT
Mutasi gen
Di samping itu, mutasi baru pada tubuh manusia juga bisa muncul. Misalnya warna mata baru atau bahkan kemampuan unik.
Bahkan sekarang telah ada seorang pria yang mengalami mutasi genetik yang membuatnya bisa mengonsumsi dan mencerna banyak material di dunia, seperti metal, kaca, bahkan cairan kimia beracun.
Ilustrasi mata (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mata (Foto: Pixabay)
Selain itu, sudah ada juga manusia yang mengalami kondisi yang disebut tetrachromat. Akibat kondisi ini, ia melihat warna 100 kali lebih banyak dibanding manusia lainnya.
Seleksi artifisial
Stephen Hawking, fisikawan ternama abad-21, pernah meramalkan juga bahwa di masa depan manusia akan melakukan seleksi artifisial atau dikenal juga dengan perubahan yang dipengaruhi oleh manusia itu sendiri.
Misalnya, manusia akan memiliki kemampuan untuk memodifikasi susunan genetik bayinya sebelum lahir, untuk mengeliminasi penyakit bawaan yang mungkin muncul atau menambah kemampuannya.
ADVERTISEMENT
Namun ada risiko di balik hal tersebut. Kurangnya variasi genetik pada umat manusia akan membuat manusia sebagai spesies lebih mudah punah karena satu penyakit saja.
Ilustrasi Sel otak (Foto: Thinstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Sel otak (Foto: Thinstock)