Profesor Harvard: Kebahagiaan Bisa ‘Dibeli’

6 Maret 2019 11:36 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bahagia itu diciptakan Foto: Dok. Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Bahagia itu diciptakan Foto: Dok. Pixabay
ADVERTISEMENT
Banyak orang bilang, uang memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan uang dapat membuat seseorang bahagia. Sependapat dengan istilah tersebut, profesor Harvard Business School, Ashley Whillans, mempercayai bahwa kebahagiaan bisa "dibeli".
ADVERTISEMENT
Menurut Whillans, mengeluarkan uang bisa membantu mengurangi beban pekerjaan sehari-hari dan hal lain yang membuat stres. Dengan cara mengeluarkan uang untuk mengurangi beban pekerjaan sehari-hari inilah, menurutnya, kita dapat memiliki banyak waktu dan ini bisa membuat kita bahagia.
Cara menggunakan uang mendapat waktu luang yang dimaksud Whillans antara lain dapat dilakukan untuk membayar jasa kebersihan, transportasi, dan pesan makan online.
Whillans sendiri misalnya, mengaku telah menyewa apartemen yang lebih mahal namun lebih dekat dengan tempat kerjanya, supaya di bisa pergi kerja hanya dengan berjalan kaki dan terhindar dari perjalanan jauh harian yang membosankan.
Ilustrasi uang. Foto: AFP/Romeo Gacad
Hasil penelitian Whillans, sebagaimana dilansir Business Insider, menunjukkan bahwa "membeli waktu" dengan cara ini mengarah pada kebahagiaan yang lebih besar dan lebih sedikit stres. Namun seringkali, ada sesuatu yang menahan kita untuk melakukannya.
ADVERTISEMENT
"Saya menemukan dalam studi saya bahwa orang-orang merasa sangat bersalah tentang outsourcing (membayar jasa) meskipun mereka mengeluarkan uang untuk memiliki lebih banyak waktu yang mereka dapatkan," kata Whillans.
Whillans berkata, membayar seseorang untuk mengantarkan makanan, mencuci, menyetrika, dan melipat cucian kita, atau memotong rumput halaman kita, bisa dianggap oleh sebagian orang seperti beban. Selain itu, sebagian orang juga merasa bahwa perbuatan semacam itu menunjukkan bahwa diri mereka tidak mampu melakukan tugas mereka sendiri.
Menurut Whillans, cara terbaik untuk menangkal perasaan bersalah itu adalah dengan berfokus pada nilai yang kita dapatkan. Kunci untuk memastikan bahwa waktu luang mengarah pada kebahagiaan yang lebih besar adalah menjadikannya bermakna, tekannya.